TRIBUNNEWS.COM - Jerman membeberkan ada bukti kuat yang menunjukkan politisi Rusia Alexei Navalny diracun menggunakan racun saraf Novichok.
Untuk diketahui, racun saraf Novichok adalah satu di antara tujuh kelompok senjata simia yang dikembangkan di negara lembaga riset kymig Uni Soviet dan Rusia pada 1971 dan 1993.
Ilmuwan Rusia yang mengembangkan racun saraf mengklaim bahwa mereka adalah yang paling mematikan yang pernah dibuat.
Kanselir Angela Merkel mengatakan Alexei Navalny adalah korban percobaan pembunuhan dan dunia pasti mencari jawaban dari Rusia.
Baca: Liga Jerman Kembali Bergulir 20 September, Laga Berpeluang Dihadiri Penonton Umum
BBC melaporkan, Navalny yang dalam keadaan koma diterbangkan ke Berlin setelah jatuh sakit dalam penerbangan di Siberia bulan lalu.
Timnya mengklaim Alexei Navalny diracun atas perintah Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca: Menlu AS Mike Pompeo Sampaikan Keprihatinan atas Insiden Alexei Navalny, Kritikus Putin yang Diracun
Baca: Kanselir Jerman Angela Merkel Minta Rusia Selidiki Dugaan Keracunan Alexei Navalny
Tetapi, terkait hal itu, Kremlin membantah tuduhan tersebut.
Juru bicara Kremlin meminta Jerman untuk bertukar informasi secara penuh dan juru bicara kementerian luar negeri Maria Zakharova.
Mereka mengaku mengeluhkan tuduhan temuan Novichok ada ditubuh Alexei Navalny karena tidak didukung oleh bukti.
"Di mana faktanya, di mana rumusnya, setidaknya semacam informasi?" dia bertanya.
Baca: Alexei Navalny Tiba di Berlin untuk Perawatan Medis, Kondisi Kesehatannya Mengkhawatirkan
Racun Saraf Novichok Dipakai Meracuni Mata-mata
Lebih jauh, Racun saraf Novichok digunakan untuk meracuni mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal dan putrinya di Inggris pada tahun 2018.
Saat mereka selamat, seorang wanita Inggris kemudian meninggal di rumah sakit.