Sekira 10 orang dilaporkan tewas dalam serangan bom di pinggir jalan tersebut.
Mengutip BBC, Saleh merupakan mantan Kepala Badan Intelijen Afghanistan, dia berhasil selamat dan menderita luka bakar ringan di wajah dan tangannya.
Pengeboman terjadi ketika para pejabat Afghanistan dan Taliban bersiap memulai pembicaraan resmi pertama mereka.
Baca: Siap-Siap, Afghanistan Sepakat Bebaskan 400 Tahanan Kelompok Taliban Garis Keras
Baca: Afghanistan Adakan Pertemuan Besar untuk Putuskan Nasib 400 Tahanan Taliban
Lebih jauh, Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid melalui cuitan Twitter mengatakan, kelompok militan tidak bertanggung jawab atas ledakan itu.
Rekaman yang didapat tak lama setelah ledakan menunjukkan asap hitam besar mengepul dari tempat kejadian.
Tareq Arain, juru bicara kementerian dalam negeri Afghanistan, mengatakan bom pinggir jalan itu menargetkan konvoi Saleh saat pejabat itu pergi bekerja.
Arain mengatakan 10 warga sipil yang bekerja di daerah itu tewas dan 15 orang, termasuk salah satu pengawal Saleh, terluka.
Seorang saksi ledakan mengatakan dia mengemudi melewati lokasi dalam perjalanan ke klinik ketika bom meledak.
"Saya kehilangan salah satu saudara saya, dan yang lainnya terluka," kata pria itu kepada kantor berita Reuters segera setelah ledakan.
"Pemerintahan macam apa ini? Tidak ada ambulans, dan bahkan polisi pun belum datang," tegasnya.
Baca: POPULER INTERNASIONAL: Tembak Militan Taliban Gadis Ini Disebut Pahlawan, juga Sangkalan Amber Heard
Baca: Tembak 2 Militan Taliban Pakai AK-47 karena Orang Tuanya Dibunuh, Gadis Ini Disebut Pahlawan
Saleh Terkenal Vokal Terhadap Taliban
Lebih lanjut, Saleh dikenal sebagai lawan vokal Taliban.
Mantan Kepala Intelijen itu telah selamat dari beberapa upaya pembunuhan sebelumnya.
Termasuk serangan satu tahun lalu yang menewaskan 20 orang di kantornya.