News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ledakan Besar Guncang Gudang Amunisi Militer di Yordania, Tidak Ada Laporan Korban

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi ledakan.

TRIBUNNEWS.COM, AMMAN -  Serangkaian ledakan besar mengguncang kota Zarqa, pada Jumat (11/9/2020) di gudang amunisi militer Yordania.

Reuters melaporkan, kemungkinan penyebab kebakaran adalah hubungan arus pendek listrik di gudang amunisi militer.

"Tidak ada korban dari ledakan yang dilaporkan di kota terbesar kedua Yordania," kata pemerintah dan komando militer.

Api oranye besar menerangi langit malam dan dapat dilihat sejauh ibukota Amman, 35 km (22 mil) ke barat daya.

"Kami merasa seperti gempa bumi telah melanda. Jendela kami bergetar dan kaca pecah. Anak-anak saya mulai menangis," kata penduduk Zarqa Nabila Issa, seorang ibu rumah tangga dan ibu dari lima anak.

Baca: BREAKING NEWS: Kebakaran Terjadi di Lokasi Ledakan Dahsyat Ibu Kota Lebanon

Pasukan keamanan langsung menutup Kota Zarqa, sebuah kota industri yang luas dengan 1,5 juta penduduk.

Ha ini untuk mencegah lalu lintas orang keluar atau masuk kota.

Wartawan yang ingin melakukan perjalanan melalui Zarqa ke lokasi ledakan yang berjarak sekitar 10 km ke timur dicegah.

Di Kota Zarqa, terdapat beberapa pangkalan militer utama, termasuk lapangan terbang yang dibangun pada tahun 2018.

"Penyelidikan awal menunjukkan bahwa ledakan itu disebabkan oleh hubungan arus pendek listrik di gudang amunisi militer yang berada di daerah terpencil dan tidak berpenduduk dan di bawah pengawasan kamera CCTV," kata juru bicara pemerintah Amjad Adailah.

Adailah mengatakan mortir yang disimpan di fasilitas itu sudah tua dan tidak dapat digunakan.

Namun seorang sumber militer yang enggan namanya disebut mengatakan, beberapa senjata di lokasi itu adalah rudal anti-pesawat berpemandu presisi.

Komando tentara menolak untuk mengomentari penyebab ledakan, mengatakan itu sedang diselidiki. (Reuters)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini