News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Lama Disandera di Gaza, Warga Israel Berkeluh Kesah: Kabinet Netanyahu Ingin Bunuh Kami

Penulis: Febri Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Serangan Israel terhadap lokasi penampungan warga Gaza menciptakan bola api.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang warga Israel yang disandera Hamas di Jalur Gaza mengungkapkan kekecewaannya kepada pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Keluh kesahnya itu disampaikan lewat video yang diunggah sayap militer Hamas, Brigade Al Qassam, hari Sabtu, (4/1/2025).

Dalam pernyataannya selaama 3,5 menit, sandera berama Liri Albag itu mengklaim kabinet Netanyahu ingin membunuh para sandera.

"Kalian ingin membunuh kami?" tanya Elbag dikutip dari IRNA.

Albag berusia 19 tahun. Sebelumnya, dia menjadi tentara perempuan yang bertugas memantau perbatasan Israel-Gaza.

Dia mengkritik pemerintah Israel. Menurutnya, pembebasan sandera di Gaza bukanlah prioritas kabinet maupun militer Israel.

Albag juga khawatir dunia mulai melupakan para sandera. Kata dia, keberlangsungan hidup sandera tergantung pada penarikan pasukan Israel dan upaya IDF untuk menjangkau sandera.

"Jika orang-orang terkasih kalian disandera, akankah perang masih berlanjut?" tanya Albag.

Perempuan itu meragukan komitmen Israel untuk mengakhiri perang di Gaza yang sudah berlangsung lebih dari setahun.

Kemudian, dia menyampaikan pesan kepada Menteri Pertahanan Israel.

"Lihatlah mata ayah saya dan beri tahu dia dan ibu saya bahwa mereka tak akan pernah memeluk anak perempuan mereka lagi," katanya.

Baca juga: Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia Lumpuh Total, Begini Cara-cara Kejam Israel Cekik Gaza Utara 

"Anda tidak punya keberanian untuk melakukan itu. Saya sadar bahwa kami hanya pion dalam permainan Anda."

Tentara IDF beraksi di Gaza, dalam foto selebaran yang dikeluarkan pada 16 Desember 2024. (IDF)

Di samping itu, dia berpesan kepada orang-orang yang berada di dalam kabinet Netanyahu.

"Kalian tidak akan menyelamatkan kami melalui operasi militer, kalian tahu tak akan bisa."

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini