News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pria Malaysia Dilamar 200 Wanita Usai Buka 'Lowongan' Calon Istri di Twitter

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muhammad Naquib Hasief Baharin (26) menawarkan lowongan bagi perempuan yang ingin menjadi calon pengantinnya di media sosial Twitter.

TRIBUNNEWS.COM, MALAYSIA - Seorang pria mendapat lamaran dari 200 orang perempuan untuk menjadi calon istrinya.

Ini bisa dilihat dari respon pengguna media sosial menghubungi pria ini melalui pesan Instagram. 

Muhammad Naquib Hasief Baharin (26) menawarkan lowongan bagi perempuan yang ingin menjadi calon pengantinnya di media sosial Twitter.

Ia mengunggah kriteria wanita idamannya di Twitter, minggu lalu, tepatnya pada 6 September 2020.

Melansir dari Harian Metro (12/9/2020), Muhammad Naquib adalah seorang dokter yang sedang menjalani pelatihan kesehatan (houseman) di RS Sultanah Aminah, Johor, Malaysia.

Baca: Banjir Besar Merendam Ibu Kota Malaysia Kuala Lumpur

Ia menjelaskan banyak perempuan yang menghubunginnya lewat pesan pribadi Instagram (DM).

Bahkan ia mengaku kesulitan untuk membalas karena terlalu banyak.

"Sampai saat ini, saya telah menerima lebih dari 200 pesan dari wanita, menyebabkan ponsel agak terganggu. 

Mungkin butuh waktu lebih banyak untuk membalas. Tapi jika ada pesan yang terlewat, saya minta maaf,” ujarnya.

Muhammad Naquib menjelaskan akan melakukan seleksi berdasarkan kriterianya, kecocokan dan instingnya serta mendapat restu dari keluarga.

“Penampilan bukan prioritas saya, yang penting wanita berpendidikan, sopan, pandai membawa diri dan menjaga diri serta cocok dengan keluarga.

Baca: Buya Maarif: Batin Saya Menjerit dan Goncang Membaca Berita Kematian Para Dokter

“Sebenarnya bukan niat untuk merendahkan martabat atau mempermainkan perasaan perempuan dengan cara ini, saya hanya mencoba peruntungan dan serius mencari calon istri karena mungkin sudah waktunya.

“Meski begitu, saya serahkan semuanya kepada Allah dan 'ikuti arus' karena saya harus saling mengenal dulu,” ujarnya.

Muhammad Naquib yang tinggal di Skudai, Johor, Malaysia, mengatakan bahwa apa yang dilakukannya bukan karena putus asa atau karena tekanan dari pihak manapun melainkan terjadi tanpa disengaja.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini