TRIBUNNEWS.COM - Sekelompok ilmuwan mengirim surat resmi ke Lancet pada Senin (14/9/2020) yang menguraikan keraguan atas keakuratan data awal tentang data vaksin Covid-19 Rusia.
Satu dari 15 ilmuwan mengatakan, kritikan yang ditujukan kepada Lancet itu juga seputar Sputnik-V.
Reuters melaporkan, Profesor biologi di Universitas Temple Philadelphia, Enrico Bucci mengatakan, 15 ilmuwan dari lima negara telah menandatangani surat yang mempresentasikan keprihatinan mereka atas jurnal medis internasional Lancet.
Tetapi, Reuters tidak melihat isi surat itu.
Langkah tersebut menyoroti kekhawatiran yang berkembang di antara para ilmuwan tentang keamanan dan kemanjuran vaksin Sputnik-V, yang disetujui pemerintah untuk digunakan sebelum menyelesaikan uji coba manusia secara menyeluruh.
Baca: Tawarkan Vaksin Covid-19 Sputnik-V Kepada Indonesia, Rusia Jamin Harganya Lebih Murah
Baca: Tawarkan ke Indonesia, Dubes Rusia Beberkan Keunggulan Vaksin Corona Sputnik V
Surat resmi itu datang beberapa hari setelah sekelompok besar ilmuwan, termasuk 15 ilmuwan ini, menandatangani surat terbuka kepada editor Lancet, yang diterbitkan di blog pribadi Bucci.
Kritikan tersebut dibagikan setelah jurnal tersebut menerbitkan hasil uji coba tahap awal dari Institut Gamaleya Moskow.
Mereka mengklaim, menemukan pola dalam data Fase I / II, yang ditinjau oleh rekan sejawat dalam jurnal, yang tampak "sangat tidak mungkin", dengan beberapa peserta melaporkan tingkat antibodi yang identik.
Institut Gamaleya tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang surat resmi yang dikirim pada Senin.
Pekan lalu, lembaga tersebut menolak kritik yang terkandung dalam surat terbuka tersebut, yang awalnya ditandatangani oleh 26 ilmuwan, namun kini memiliki 38 penandatangan.
"Hasil yang dipublikasikan adalah asli dan akurat dan telah diperiksa oleh lima pengulas di The Lancet," kata Denis Logunov, Wakil Direktur di institut itu, dalam sebuah pernyataan.
Dia mengatakan pihaknya menyerahkan seluruh tubuh data mentah hasil uji coba ke Lancet.
Baca: Rusia Tawarkan Vaksin Corona Sputnik V ke Indonesia, Harganya Lebih Murah
Baca: Ad5-nCOV Vs Sputnik V: Dua Vaksin Covid-19 yang Sudah Kantongi Izin
Lancet mengatakan telah mengundang penulis studi vaksin Rusia untuk menanggapi pertanyaan yang diajukan dalam surat terbuka Bucci.
"Kami terus mengikuti situasi dengan cermat," tambahnya.