Anwar mengatakan mendapat dukungan anggota parlemen dari berbagai pihak, termasuk dari Perikatan Nasional.
Ditanya apakah Mahathir Mohamad akan bergabung untuk mendukung ?
Anwar berkata, "Belum, dia mungkin memutuskan nanti."
Anwar juga menegaskan, dia tidak ingin membentuk pemerintahan di pintu belakang.
"Pemerintah ini untuk mandat dan dukungan. Mereka yang memutuskan untuk bergabung akan menghormati tata kelola yang baik, anti-korupsi, aturan hukum, termasuk semua ras dan agama."
"Itu adalah posisi yang sangat jelas saya tidak siap untuk berkompromi."
"Saya senang mengatakan mereka yang bersama saya telah memutuskan dan memiliki dukungan yang kuat (terhadap prinsip-prinsip)," jelasnya.
Anwar juga mengatakan "pengkhianat" yang meninggalkan PKR "tidak ada dalam daftar".
Baca: UMNO tidak akan Halangi Kadernya di Parlemen Dukung Anwar Ibrahim Jadi PM Malaysia
Mahathir Mohamad: Wait and See
Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad memilih untuk "menunggu dan melihat" perwujudan dari klaim pimpinan oposisi Anwar Ibrahim soal mayoritas dukungan parlemen membentuk pemerintahan berikutnya.
Demikian disampaikan Dr M, sapaan Mahathir, menanggapi klaim mantan sekutunya saat hadir dalam pertemuan virtual Summit Nutanix's ASEAN CIO, seperti dilaporkan The Edge Singapore Rabu (23/9/2020).
Mahathir mengatakan ini bukan pertama kalinya Anwar mengklaim memiliki dukungan mayoritas parlemen.
Klaim seperti ini juga pernah terjadi pada 2008.
"Kita harus menunggu dan melihat apakah ini adalah episode lain dari klaim yang tidak dapat dibuktikan, " katanya seperti dilansir The Star.