News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Politik di Malaysia

Babak Baru Politik Malaysia: Akankah Anwar Ibrahim Jadi Perdana Menteri yang Baru 

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anwar Ibrahim

UMNO tidak akan Halangi Kadernya di Parlemen dukung Anwar Jadi PM

UMNO tidak akan menghalang-halangi kadernya di parlemen yang ingin mendukung presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim menjadi Perdana Menteri baru Malaysia.

Bahkan Presidennya, Ahmad Zahid Hamidi berkata, tidak akan mencopot kadernya yang mendukung Anwar Ibrahim dari kursi parlemen.

Mantan Wakil PM Malaysia itu mengatakan dia diberitahu, beberapa anggota parlemen dari UMNO dan Barisan Nasional telah menyatakan dukungan mereka untuk Anwar Ibrahim.

"Saya menghormati sikap mereka," kata Zahid pada Rabu (23/9/2020), seperti dilansir Media Malaysia, The Star.

Zahid menambahkan UMNO dan Barisan Nasional bukan koalisi Perikatan Nasional, melainkan mendukungnya di Parlemen.

"Perikatan Nasional dibentuk berdasarkan dukungan masing-masing anggota parlemen saja," katanya.

Zahid mengatakan dia telah mengikuti konferensi pers yang diadakan Anwar Ibrahim.

UMNO adalah partai yang mengantar Najib Razak jadi PM Malaysia.

Baca: Anwar Ibrahim Klaim Telah Gulingkan Pemerintahan PM Malaysia Muhyiddin Yassin

Muhyiddin: Saya Masih Perdana Menteri yang Sah

Muhyiddin menegaskan dia masih Perdana Menteri yang sah Malaysia.

Muhyiddin mengatakan klaim pemimpin oposisi Anwar Ibrahim bahwa ia memiliki dukungan mayoritas anggota parlemen harus dibuktikan sesuai dengan proses dan metode yang ditentukan oleh Konstitusi Federal.

"Tanpa melalui proses, pernyataan Anwar hanyalah klaim belaka. Sampai terbukti sebaliknya, pemerintah Perikatan Nasional masih berdiri kuat dan saya adalah Perdana Menteri yang sah, " tegas dalam sebuah pernyataan pada Rabu (23/10), seperti dilansir media lokal The Star.

"Saya mengimbau masyarakat untuk tenang. Insya Allah, masalah ini akan ditangani sesuai dengan proses hukum dan Konstitusi Federal," ucapnya. (The Star/Bernama/The Straits Times)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini