TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS Donald Trump mengatakan dirinya tak akan berkomitmen untuk beralih kekuasaan secara damai jika dia kalah dalam Pemilu AS 2020 dari Joe Biden.
NBC News melaporkan, Trump dengan tegas mengatakan "kita harus melihat apa yang terjadi".
Sebelumnya, CNBC tertawa ketika Trump diwawancara Chris Wallace dari Fox News, Juni 2020 lalu tentang hasil Pemilu AS 2020.
"Anda tahu bahwa saya mengeluh dengan lantang tentang surat suara, surat suara adalah bencana," kata Trump menganggap tak percaya hasil pemungutan suara.
Baca: Dorong Warga AS Ikut Pemilu, Pangeran Harry dan Meghan Markle Dikritik Donald Trump
Baca: Berlibur di AS, Ini Penampilan Apartemen Mewah Trump yang Disewa Jaksa Pinangki senilai Rp 400 Juta
Trump menekankan, akan menyingkirkan surat suara secara damai, tapi tidak akan ada transfer kekuasan.
"Terus terang, akan ada kelanjutan (kekuasaan)," tegas Trump.
Seperti diketahui, Trump berulang kali menyebut pemungutan suara melalui surat merupakan penipuan.
Tetapi, Trump dan tim kampanyenya tidak merilis bukti untuk membenarkan klaim tersebut.
Sebelumnya, Bloomberg melaporkan, Trump mengatakan, dia ingin Hakim Mahkamah Agung berikutnya ditetapkan sebelum pemilihan, sehingga pengadilan tinggi dapat memutuskan hasil Pemilu AS 2020.
"Saya pikir akan berakhir di Mahkamah Agung dan sangat penting memiliki sembilan hakim," kata Trump, di Gedung Putih, Rabu (23/9/2020).
"Saya pikir sistem akan berjalan cepat," ungkapnya.
Baca: Pemerintahan Trump Akui Taliban Belum Putuskan Hubungan dengan Al-Qaeda
Baca: Pangeran Harry-Meghan Markle Mendorong Warga Amerika untuk Memberikan Suara dalam Pemilu AS 2020
Sindiran Joe Biden
Secara terpisah, saingan Trump dari Partai Demokrat Joe Biden, menyindir Trump ketika dia dimintai komentar.
"Di mana negara kita berada?," kata Biden.
"Dia (Trump) mengatakan hal-hal yang paling irasional," ungkap Biden.
"Saya tak tahu harus berkata apa tentang itu. Tapi tidak mengejutkan bagi saya," tambah Trump.
Menyoal transisi kekuasaan Pemilu AS 2020, Senator Mitt Romney, melempar cuitan ke Twitternya.
"Presiden mungkin tidak menghormati jaminan Konstitusional, ini tidak terpikirkan dan tidak dapat diterima," ungkap Mitt Romney.
Baca: Trump Tuduh Beijing Mengizinkan Virus Corona Baru, Begini Penjelasannya
"Begitulah cara Anda melihat demokrasi berakhir," kata Schiff.
"Ini adalah momen yang akan saya katakan kepada setiap Republikan yang memiliki hati nurani baik yang bekerja di pemerintahan, ini saatnya bagi Anda untuk mengundurkan diri," tegasnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)