News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu AS 2020

Jawaban Donald Trump Ketika Ditanya Soal Transisi Damai Jika Kalah Pemilu AS 2020

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ini Jawaban Donald Trump Ketika Ditanya Soal Transisi Damai Jika Dia Kalah Pemilu AS 2020

TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS Donald Trump mengatakan dirinya tak akan berkomitmen untuk beralih kekuasaan secara damai jika dia kalah dalam Pemilu AS 2020 dari Joe Biden.

NBC News melaporkan, Trump dengan tegas mengatakan "kita harus melihat apa yang terjadi".

Sebelumnya, CNBC tertawa ketika Trump diwawancara Chris Wallace dari Fox News, Juni 2020 lalu tentang hasil Pemilu AS 2020.

"Anda tahu bahwa saya mengeluh dengan lantang tentang surat suara, surat suara adalah bencana," kata Trump menganggap tak percaya hasil pemungutan suara.

Baca: Dorong Warga AS Ikut Pemilu, Pangeran Harry dan Meghan Markle Dikritik Donald Trump

Baca: Berlibur di AS, Ini Penampilan Apartemen Mewah Trump yang Disewa Jaksa Pinangki senilai Rp 400 Juta

YUMA, AZ - 18 AGUSTUS: Presiden AS Donald Trump berbicara dalam rapat umum kampanye di The Defense Contractor Complex pada 18 Agustus 2020 di Yuma, Arizona. Trump mengecam calon calon dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden karena bersikap lunak terhadap imigrasi ilegal ketika Demokrat mengadakan konvensi mereka minggu ini dari jarak jauh dari Milwaukee. Ratusan orang mengantre dalam suhu 104 derajat untuk melihat presiden, banyak yang tanpa topeng atau menjaga jarak dari yang lain, menurut laporan yang diterbitkan. Ukuran kerumunan di dalam hanggar terbatas untuk mengangguk pada pandemi yang sedang berlangsung yang telah melanda Kabupaten Yuma dengan sangat keras. Sandy Huffaker / Getty Images / AFP (Sandy Huffaker / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / Getty Images via AFP)

Trump menekankan, akan menyingkirkan surat suara secara damai, tapi tidak akan ada transfer kekuasan.

"Terus terang, akan ada kelanjutan (kekuasaan)," tegas Trump.

Seperti diketahui, Trump berulang kali menyebut pemungutan suara melalui surat merupakan penipuan.

Tetapi, Trump dan tim kampanyenya tidak merilis bukti untuk membenarkan klaim tersebut.

Sebelumnya, Bloomberg melaporkan, Trump mengatakan, dia ingin Hakim Mahkamah Agung berikutnya ditetapkan sebelum pemilihan, sehingga pengadilan tinggi dapat memutuskan hasil Pemilu AS 2020.

"Saya pikir akan berakhir di Mahkamah Agung dan sangat penting memiliki sembilan hakim," kata Trump, di Gedung Putih, Rabu (23/9/2020).

"Saya pikir sistem akan berjalan cepat," ungkapnya.

Baca: Pemerintahan Trump Akui Taliban Belum Putuskan Hubungan dengan Al-Qaeda

Baca: Pangeran Harry-Meghan Markle Mendorong Warga Amerika untuk Memberikan Suara dalam Pemilu AS 2020

Sindiran Joe Biden

Secara terpisah, saingan Trump dari Partai Demokrat Joe Biden, menyindir Trump ketika dia dimintai komentar.

"Di mana negara kita berada?," kata Biden.

"Dia (Trump) mengatakan hal-hal yang paling irasional," ungkap Biden.

"Saya tak tahu harus berkata apa tentang itu. Tapi tidak mengejutkan bagi saya," tambah Trump.

Mantan wakil presiden dan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden menerima nominasi Partai Demokrat untuk presiden AS pada hari terakhir Konvensi Nasional Demokrat, yang diadakan secara virtual di tengah pandemi virus korona baru, di Chase Center di Wilmington, Delaware pada 20 Agustus 2020. (OLIVIER DOULIERY / AFP)

Menyoal transisi kekuasaan Pemilu AS 2020, Senator Mitt Romney, melempar cuitan ke Twitternya.

"Presiden mungkin tidak menghormati jaminan Konstitusional, ini tidak terpikirkan dan tidak dapat diterima," ungkap Mitt Romney.

Baca: Trump Tuduh Beijing Mengizinkan Virus Corona Baru, Begini Penjelasannya

Ketua Komite Intelijen DPR Adam Schiff: Upaya Trump mendiskreditkan Jutaan Suara
MSNB

"Begitulah cara Anda melihat demokrasi berakhir," kata Schiff.

"Ini adalah momen yang akan saya katakan kepada setiap Republikan yang memiliki hati nurani baik yang bekerja di pemerintahan, ini saatnya bagi Anda untuk mengundurkan diri," tegasnya.

Baca: Pidato di Sidang Umum PBB, Trump Minta China Tanggungjawab Penyebab Munculnya Covid-19

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini