News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu Amerika Serikat 2020

7 Sorotan Debat Trump vs Biden: Persoalkan Anak hingga Mendebat Balik Pertanyaan Moderator

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kombinasi gambar yang dibuat pada 29 September 2020 ini menunjukkan kandidat Presiden dari Partai Demokrat sekaligus mantan Wakil Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Presiden AS Donald Trump berbicara selama debat presiden pertama di Case Western Reserve University dan Cleveland Clinic di Cleveland, Ohio pada September. 29, 2020.

TRIBUNNEWS.COM - Dua calon presiden AS yakni Donald Trump dan mantan Wapres Joe Biden baru saja melewati debat pertama mereka, Selasa (29/9/2020) malam waktu AS atau Rabu pagi WIB.

Hampir sepanjang debat itu, keduanya saling menginterupsi satu sama lain soal pandemi corona, Mahkamah Agung, ekonomi, bahkan menyinggung keluarga masing-masing.

"Maukah kamu tutup mulut, bung?" bentak Biden pada Trump di satu kesempatan.

"Anda adalah presiden terburuk yang pernah dimiliki Amerika," katanya kemudian.

Baca: 5 Sorotan dalam Debat Perdana Capres AS 2020 Donald Trump vs Joe Biden

Baca: Joe Biden Tuding Donald Trump Sudah Tahu Covid-19 Bahaya, Namun Pilih Bungkam

Presiden AS Donald Trump dan calon presiden dari Partai Demokrat sekaligus mantan Wakil Presiden AS Joe Biden mengambil bagian dalam debat presiden pertama di Case Western Reserve University dan Cleveland Clinic di Cleveland, Ohio, pada 29 September 2020. (SAUL LOEB / AFP)

"China makan siang Anda," balas Trump pada Biden selama pertanyaan tentang ekonomi.

Bahkan moderator debat, Chris Wallace dari Fox News mengisyaratkan bahwa dia tidak tahan dengan saling olok antar kedua capres ini.

"Aku benci meninggikan suaraku, tapi mengapa aku tidak boleh berbeda dari kalian berdua?" kata pembawa acara yang kesal itu pada satu titik.

Berikut sejumlah poin dalam debat Trump vs Biden yang patut disorot menurut CNBC

1. Mahkamah Agung

Pertanyaan pertama mempersoalkan Trump yang menominasikan Hakim konservatif Amy Coney Barrett untuk mengisi kursi yang kosong setelah Hakim Ruth Bader Ginsburg meninggal.

"Kami memenangkan pemilihan. Pemilu memiliki konsekuensi," buka Trump.

Biden menjawab dengan mengatakan bahwa rakyat AS punya hak bersuara dan mestinya pemerintah menunggu pencalonan itu setelah pemilihan presiden.

Belum sampai selesai, Trump menginterupsi pernyataan Biden hingga keduanya berdebat soal rekam jejak Barret dan banyak hal lain.

Wallace ikut campur setelah beberapa percakapan, dan dirinya mulai bertengkar dengan Trump.

"Tolong biarkan wakil presiden bicara," tegur Wallace pada Trump.

2. Bukan dengan Biden, Trump Malah Mendebat Moderator

Presiden AS Donald Trump berbicara selama debat presiden pertama di Case Western Reserve University dan Cleveland Clinic di Cleveland, Ohio, pada 29 September 2020. (SAUL LOEB / AFP)

Saat Wallace melempar pertanyaan kedua, Trump malah melempar kembali pertanyaan tersebut ke pembawa acara Fox News Sunday itu.

Wallace mulai bertanya tentang perawatan kesehatan, dan Trump menyela Wallace dan membantahnya karena tidak memperkenalkan rencana komprehensif untuk menggantikan Affordable Care Act yang diterapkan mantan Presiden Barack Obama.

Wallace terus mencoba menjawab pertanyaannya, meminta Trump untuk membiarkannya menyelesaikannya.

Setelah beberapa menit mendebat moderator, Trump mengatakan: "Saya kira saya memperdebatkan Anda, bukan dia," katanya mengacu pada Biden.

Wallace berulang kali meminta Trump dan Biden menjaga ketertiban selama debat, meskipun dia mengakui bahwa dia harus lebih sering menegur Trump.

3. Biden: Trump Tidak Serius Tangani Covid-19

Biden mengecam Trump atas penanganannya saat awal pandemi dan menuduh presiden mau mengakui risiko besar wabah setelah pasar saham terdampak.

"Apakah Anda percaya apa yang dia katakan kepada Anda sehubungan dengan semua kebohongan yang dia katakan tentang seluruh masalah yang berkaitan dengan Covid?," tanya Biden.

"Dia masih belum mengakui bahwa dia tahu ini sedang terjadi, tahu betapa berbahayanya hal itu pada bulan Februari, dan dia bahkan tidak memberitahumu."

"Dia panik, atau hanya melihat-lihat pasar saham, salah satunya."

"Karena coba tebak? Banyak orang meninggal dan lebih banyak lagi yang akan mati kecuali dia menjadi jauh lebih pintar atau lebih cepat."

4. Biden dan Trump Mendebatkan Kondisi Ekonomi

Baik Biden dan Trump saling mempromosikan rencana ekonomi AS untuk melewati pandemi ini.

Trump menyoroti pemotongan pajak ramah bisnis dan keuntungan pasar saham, sementara Biden mencatat penciptaan lapangan kerja yang signifikan ketika dia menjadi wakil presiden dalam pemerintahan Obama.

5. Memperdebatkan Anak Mereka yang Sudah Dewasa

Dalam foto yang diambil pada Agustus 2008 ini, terlihat Beau Biden dan ayahnya, Joe Biden dalam sebuah ajang konvensi Partai Demokrat di Denver, Colorado. (AUL J. RICHARDS / AFP)

Biden dan Trump memperdebatkan anak-anak mereka, dimana Trump menyerang putra Biden, Hunter atas bisnis konsultasi miliknya.

China makan siangmu, Joe. Pantas saja, anak Anda masuk dan mengeluarkan miliaran dolar. mengeluarkan miliaran dolar untuk dikelola. Dia menghasilkan jutaan dolar," kata Trump.

"Itu tidak benar," jawab Biden.

Trump melanjutkan dengan klaim lain yang tidak berdasar: "Mengapa, hanya karena ingin tahu, istri walikota Moskow memberi putra Anda $ 3,5 juta?"

"Semua itu tidak benar," kata Biden lagi.

Perdebatan soal anak ini berlanjut selama beberapa menit, sampai Biden mengatakan:

"Ini kesepakatannya. Anda ingin berbicara tentang keluarga dan etika? Saya tidak ingin melakukan itu. Keluarganya, kita bisa ngobrol sepanjang malam," kata Biden, merujuk pada anak-anak Trump yang sudah dewasa.

"Keluarga saya kehilangan banyak uang karena turun dan membantu pemerintah," balas Trump.

"Ini bukan tentang keluargaku. Ini bukan tentang keluargamu. Ini tentang orang Amerika," kata Biden.

Meski sudah dialihkan moderator, Trump sempat mengatakan bahwa Hunter diusir dari militer, menyinggung Biden.

6. Supremasi Kulit Putih

Ditanya kesediaannya mengutuk supremasi kulit putih dan kelompok milisi agar mau meredam gerakannya, Trump tidak secara gamblang menjawabnya.

Dia beralih membahas serangan yang dia sebut 'kiri radikal' seperti Antifa, merujuk demonstran anti-fasis.

"Saya akan mengatakan hampir semua yang saya lihat adalah dari sayap kiri," kata Trump, merujuk pada kekerasan di demonstrasi.

Ditekan Wallace untuk menyatakan kecamannya terhadap supremasi kulit putih, Trump berkata, "The Proud Boys, mundur dan bersiaplah. Tapi saya akan memberitahu Anda, seseorang harus melakukan sesuatu tentang antifa dan kiri."

The Proud Boys adalah organisasi sayap kanan yang dianggap sebagai kelompok pembenci oleh Southern Poverty Law Center.

Perusahaan media sosial seperti Facebook dan Twitter telah menangguhkan akun dan menghapus halaman anggota yang berafiliasi dengan grup tersebut karena kebencian.

7. Biden Mendesak Pemungutan Suara, Tapi Trump Sebut Itu Penipuan

Menjelang akhir debat, moderator beralih ke integritas pemilu.

Wallace bertanya seberapa yakin orang Amerika bahwa pemilu akan adil.

Biden menyerukan agar warga memilih secara langsung maupun lewat surat.

Dia mengutip pernyataan pejabat administrasi Trump bahwa surat suara yang masuk tidak mungkin hasil manipulasi atau kecurangan.

Di sisi lain, Trump berulang kali mengatakan, tanpa bukti, bahwa pemungutan suara di tengah pandemi berpotensi terjadi penipuan.

Baru minggu lalu, Trump mengaku tidak akan menyerahkan kursi presiden secara damai jika kalah dari Biden.

Baca: Debat Capres AS Memanas, Biden Sebut Donald Trump Badut

Baca: Hanya 80 Orang Boleh Saksikan Langsung Debat Perdana Trump Vs Biden

"Dia mencoba menakut-nakuti orang agar berpikir bahwa itu tidak akan sah," kata Biden tentang Trump.

"Muncul dan pilih. Anda akan menentukan hasil pemilihan ini."

Menanggapi hal itu, Trump terus menebar keraguan tentang hasil pemilu.

"Ini tidak akan berakhir dengan baik," kata Trump.

"Ini akan menjadi penipuan yang belum pernah Anda lihat."

Trump juga membahas Obama yang dia sebut memata-matai kampanyenya.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini