TRIBUNNEWS.COM - Komisi Debat Presiden AS mengatakan akan mengubah aturan debat dan memastikan Donald Trump dan Joe Biden lebih tertib di debat selanjutnya.
Dilansir BBC, salah satu gagasan baru komisi itu adalah dengan memotong mikrofon atau menyingkirkannya bila kedua kandidat saling olok satu sama lain.
Pengumuman ini muncul pasca perdebatan sengit antara kandidat Demokrat Joe Biden dan Partai Republik Donald Trump.
Debat pertama menuju Pemilu AS pada November mendatang ini diwarnai debat kusir, pertengkaran, dan penghinaan.
Baca: 7 Sorotan Debat Trump vs Biden: Persoalkan Anak hingga Mendebat Balik Pertanyaan Moderator
Baca: Joe Biden Ucapkan Insya Allah saat Tanggapi Donald Trump dalam Debat Perdana Pilpres AS, Mengapa?
Menyoal rencana aturan baru debat, tim Presiden Trump mengritik hal tersebut.
Sayangnya, perdebatan pertama Trump-Biden pada Selasa (29/9/2020) malam waktu AS itu juga mendapat kritikan baik dalam negeri maupun seluruh dunia.
Namun banyak kecaman mengarah pada pernyataan Trump soal kelompok sayap kanan 'Proud Boys'.
Pada Rabu-nya, Trump berusaha mengklarifikasi pernyataannya ini.
Namun kritiknya ini sudah membuktikan bahwa dia menolak berkomentar soal supremasi kulit putih.
Rencana Aturan Debat Selanjutnya
Komisi Debat Presiden (CPD) dalam pernyataannya mengatakan bahwa harus ada aturan baru dalam debat selanjutnya.
Ini dilakukan supaya kedua kandidat presiden lebih tertib dan tak saling mengolok.
"CPD akan hati-hati mempertimbangkan perubahan yang akan diadopsi dan akan mengumumkan langkah-langkah itu segera," katanya.
"Komisi berterima kasih kepada (moderator) Chris Wallace atas profesionalisme dan keterampilan yang dia bawa ke debat tadi malam dan bermaksud untuk memastikan bahwa aturan tambahan untuk menjaga ketertiban tersedia untuk debat yang tersisa," tambahnya.