Dia sadar saat berada di ambulans.
Setelah itu, jantungnya sempat berhenti lagi sebanyak tiga kali. Metters pun merasa bingung dengan kondisinya saat ini.
“Sejujurnya, jantung saya berhenti berdetak saat ini masih menjadi misteri. Sangat sulit karena mereka tidak memiliki jawabannya,” tuturnya.
“Mereka juga tak bisa memberikan saya alat pacu jantung, satu karena usia saya. Mereka tak ingin melakukannya karena saya masih terlalu muda. Jantung saya juga tak hanya berdetak cepat dan lambat. Dia mengalami kedua-duanya,” ucap Metters.
Meski mengidap penyakit yang aneh, Metters tetap memandang semua dengan positif dan berharap bisa membantu orang lain dengan pengalamannya.
“Saya bukan orang yang hanya mengasihani diri sendiri. Saya hidup dengan pemikiran sepositif mungkin,” katanya.
“Ini tak mudah, tetapi mengubah cara berpikir bisa sangat penting dan focus pada penyembuhan dan berpikir positif bisa mengubah segalanya,” tambah Metters.
Sumber: Kompas TV