Pemerintah AS dan Taliban pada Februari 2020 di Doha, Qatar, meneken kesepakatan damai, guna mengakhiri konflik 19 tahun di Afghanistan.
Jika persyaratan anti-teror dalam perjanjian itu dipenuhi, kontingen militer AS akan menarik diri dari negara Asia Tengah itu selambatnya Mei 2021.
Terlepas dari kesalahpahaman pernyataan Zabihullah Mujahid oleh CBS News, faktanya Taliban memandang rencana Trump sebagai perkembangan positif.
Tugas Berat Mengakhiri Perlawanan ISIS Afghanistan
Prospek politik itu pada akhirnya akan mengakibatkan penutupan semua pangkalan militer dan penarikan semua pasukan AS dan pasukan asing dari Afghanistan.
Pekerjaan rumah terbesar, pemerintah Afghanistan yang sekarang berkuasa, dan kelompok Taliban harus mampu mengakhiri perlawanan atas kelompok teroris Negara Islam Provinsi Khorasan (ISKP) atau ISIS Afghanistan.
Menurut Ahmed Dar, mencapai tujuan ini bukan perkara mudah bagi rakyat Afghanistan.Mereka karena bergantung pada banyak variabel dalam konteks keseimbangan kekuasaan di Negara itu.
Perjanjian AS-Taliban ini menunjukkan realitas politik, Washington untuk pertama kalinya sejak 1996 menerima kehadaran Taliban di Afghanistan.
Meski di mata Washington dan barat, Taliban telah lama digambarkan sebagai ekstremis Islam dan pendukung Al- Qaeda, selalu merupakan kelompok Afghanistan lokal yang berbeda dari para jihadis internasional.
Taliban, juga dikenal sebagai Imarah Islam Afghanistan, adalah gerakan politik Islam dan organisasi militer yang menguasai sebagian besar negara antara 1996 dan 2001.
Meskipun invasi militer pimpinan AS pada 2001 menjatuhkan pemerintahan Taliban, kelompok itu terus mempertahankan kekuasaannya atas sejumlah provinsi dan kabupaten di negara itu.
Mereka menolak mengakui pemerintah Kabul, menetapkan hukum dan peraturan terpisah untuk penduduk yang tinggal di wilayah yang dikuasainya.
Ekaterina Blinova menulis, untuk memahami dasar-dasar dan implikasi dari perjanjian AS-Taliban, penting untuk menentukan apa yang telah disepakati Taliban dan AS.
Pertama, Taliban telah sepakat mereka tidak akan menimbulkan ancaman apa pun bagi militer AS dan sekutunya di Afghanistan.