Padahal, perusahaan memiliki kebijakan cuti yang tidak terbatas untuk para karyawannya di AS.
Jadi, sejak musim panas, sekitar Juni-September 2020, perusahaan mulai secara teratur memperpanjang akhir pekan untuk membantu karyawan istirahat.
"Kami menyadari bahwa kami perlu memikirkan kesehatan mental karyawan dan bagaimana memberi mereka beberapa hari libur tambahan," kata Bob Mahan, kepala sumber daya manusia Cloudera.
Cloudera menerapkan "Unplugged Days", yang dilaksanakan setiap tiga minggu.
Pertama, karyawan mendapatkan libur pada hari Jumat, sehingga memiliki tiga hari libur akhir pekan.
Setelah tiga minggu berikutnya, ada empat hari akhir pekan.
Tiga minggu selanjutnya, libur akhir pekan menjadi lima hari, dan siklus pun berulang.
Selama Unplugged Days, seluruh bagian perusahaan tutup, kecuali beberapa karyawan yang menangani masalah pelanggan.
Mereka mendapat hari libur pada waktu yang berbeda.
Selain itu, karyawan tidak boleh mengirim e-mail apa pun, menjadwalkan rapat, atau melakukan pekerjaan lain selama Unplugged Days.
"Kami menetapkan atmosfer etos kerja bahwa hari-hari tersebut benar-benar tidak terhubung dengan pekerjaan sama sekali," ucap Mahan.
Hingga saat ini, karyawan Cloudsera memiliki 12 hari Unplugged, dan 20 hari dijadwalkan antara sekarang hingga April 2021.
Perusahaan berencana untuk menerapkan Unplugged Days selama pekerjaan masih harus dilakukan secara remote.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)