TRIBUNNEWS.COM, IZMIR - Otoritas Turki melaporkan korban tewas akibat gempa dasyat bertambah menjadi 62 orang.
Dijelaskan, banyak korban ditemukan di Izmir, sementara dua remaja meninggal di pulau Samos, Yunani.
Hal itu disampaikan otoritas Turki seperti dilansir Reuters Senin (2/11/2020).
Baca juga: Pascagempa, KBRI Ankara : Semua WNI Terpantau Aman di Turki
Baca juga: 71 Orang Tewas dan 949 Terluka Akibat Gempa di Turki
Sebelumnya korban tewas akibat gempa Jumat sore mencapai 51 orang per Minggu (1/11/2020).
“Lebih dari 700 korban sejauh ini telah dipulangkan dari rumah sakit, sementara delapan tetap dalam perawatan intensif,” kata Menteri Kesehatan Fahrettin Koca.
Otoritas setempat juga melaporkan, seorang kakek berusia 70 tahun ditarik dari puing-puing bangunan pipih di Turki barat pada Minggu (1/11/2020), setelah terkubur di bawah puing-puing selama 33 jam menyusul gempa kuat yang melanda pantai Aegea dan pulau-pulau di Yunani.
Kakek itu, yang diidentifikasi sebagai Ahmet Citim, diselamatkan dari puing-puing bangunan perumahan "Riza Bey", salah satu dari 20 residen yang runtuh saat gempa.
Baca juga: Kakek 70 Tahun Selamat Setelah 33 Jam Terjebak di Antara Reruntuhan Bangunan Akibat Gempa di Turki
Para pejabat mengatakan 20 bangunan hancur di distrik Bayrakli Izmir yang sedang dalam proses transformasi perkotaan karena kurangnya ketahanan gempa.
Turki disilangkan oleh garis patahan dan rentan terhadap gempa bumi.
Pada tahun 1999, dua gempa kuat menewaskan 18.000 orang di barat laut Turki.
Gempa Jumat, yang menurut Institut Kandilli yang berbasis di Istanbul berkekuatan 6,9 magnitudo, berpusat di Laut Aegea, timur laut Samos.
Presiden Tayyip Erdogan mengatakan 885 orang terluka, 15 di antaranya kritis.
"AKU AKAN BERMAIN BIOLA UNTUKMU"
Inci Okan yang berusia enam belas tahun terjebak di bawah puing-puing bangunan 8 lantai yang sama dengan pria tua itu sebelum diselamatkan 17 jam setelah gempa kuat, bersama dengan anjingnya Fistik (Pistachio).
Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca dan anggota Tim Penyelamat Medis Nasional (UMKE), Edanur Dogan mengunjungi Okan di rumah sakit.
Pekerja darurat Dogan memegang tangan gadis itu, sementara tim penyelamat membersihkan puing-puing di atasnya.
"Saya sangat senang. Untungnya ayahku tidak ada di rumah. Ayahku tidak bisa muat di sana. Itu akan melukai kepalanya. Saya kecil. Saya pendek jadi saya bisa meliuk masuk dan itulah bagaimana saya diselamatkan. Kami tinggal di rumah dengan anjing saya. Kami berdua baik-baik saja," kata Okan dari ranjang rumah sakitnya.
Okan berjanji akan memainkan biola untuk Dogan setelah dipulangkan dari rumah sakit.
"Aku akan bermain biola untukmu, aku janji."(Reuters)