News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Digugat Trump, Gubernur Pennsylvania Tegaskan Proses Penghitungan Suara Transparan

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi kota New York mengawal aksi unjuk rasa saat pemungutan suara Pemilihan Presiden Amerika Serikat berlangsung di kota New York, Selasa (3/11/2020). Calon Presiden dari Partai Republik yang juga petahana Donald Trump bertarung dengan lawannya dari Partai Demokrat Joe Biden untuk memperebukan kursi Presiden Amerika Serikat. TRIBUNNEWS/DIAN PRATIWI PANGEMANAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, PENNSYLVANIA - Tim kampanye Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung pada sejumlah negara bagian, termasuk Pennsylvania, untuk menghentikan penghitungan surat suara.

Dilansir CNN, Gubernur Pennsylvania Tom Wolf mengatakan proses penghitungan surat suara di negara bagiannya sangatlah terbuka dan transparan.

Baca juga: Trump Minta Mahkamah Agung Hentikan Penghitungan Suara di Pennsylvania, Michigan dan Wisconsin

Bahkan, dia menegaskan penghitungan surat suara di Pennsylvania disiarkan secara live streaming di situs Web pemilihan.

"Jadi saya tidak yakin bagaimana itu bisa disebut sebagai kurangnya transparansi. Bagi saya ini tidak pernah lebih transparan dari sekarang," ujar Wolf, dalam konferensi pers, dilansir CNN, Kamis (5/11/2020).

Baca juga: Biden Dekati Kemenangan dengan 264 Suara: Peta Sebaran Negara Bagian dan Perolehan Suara Elektoral

Mendampingi Wolf, Sekretaris Persemakmuran Pennsylvania Kathy Boockvar menegaskan negara bagian Pennsylvania akan 'menentang setiap upaya untuk menghentikan penghitungan suara kapan saja'.

"Kami yang akan memutuskan kapan suara terakhir dihitung," kata Boockvar.

Baca juga: Jika Trump Enggan Akui Kekalahan, Biden Disebut Bisa Perintah Militer untuk Usir dari Gedung Putih

Sebelumnya diberitakan, tim kampanye petahana Presiden Amerika Serikat Donald Trump meminta Mahkamah Agung untuk menghentikan penghitungan suara di Pennsylvania.

Langkah serupa juga telah dilakukan di dua negara bagian lain yakni Michigan dan Wisconsin.

Dilansir AFP, tim kampanye Trump juga menuduh penyelenggara pemilihu melarang 'pengamat' untuk mendekati penghitungan suara di Pennsylvania.

"Kami juga menuntut untuk menghentikan sementara penghitungan sampai ada transparansi yang berarti," ujar wakil manajer kampanye Justin Clark, dilansir AFP, Kamis (5/11/2020).

Sekretaris Persemakmuran Pennsylvania Kathy Boockvar memperkirakan akan butuh beberapa hari sebelum sebagian besar surat suara di Pennsylvania dihitung, meski negara bagian tersebut telah membuat 'kemajuan luar biasa' dalam menghitung surat suara.

Boockvar juga memperkirakan ratusan ribu surat suara akan dihitung pada Rabu (4/11) malam waktu setempat.

Sementara itu, penghitungan suara masih terus berlangsung di Pennsylvania.

Berdasarkan hitungan sementara New York Times (NYT), Trump mengungguli Joe Biden dengan raihan 51,2 persen suara berbanding 47,5 persen suara.

Namun, hitungan itu baru berdasarkan 87 persen suara yang masuk. Nantinya pemenang negara bagian Pennsylvania akan mendapatkan 20 electoral votes. (AFP/NYT/CNN)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini