News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Demo Pasca Pilpres AS, Oregon Terjunkan Garda Nasional dan 11 Orang Ditangkap di Portland

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pengunjuk rasa memegang tanda bertuliskan Hormati demokrasi! Hitung setiap suara di Portland, Oregon pada 4 November 2020.

Lebih jauh, di Arizona, para pengunjuk rasa Pro-Trump berkumpul di luar Departemen Pemilihan Maricopa County semalaman.

Aksi ini dilakukan begitu ketatnya persaingan antara Trump dan rivalnya dari Partai Demokrat Joe Biden di negara bagian tersebut.

Pada Kamis pagi, Biden menang dengan selisih tipis, padahal pada Pilpres AS 2016, Trump yang menang.

Perlombaan di Arizona bergantung pada hasil Maricopa, sebuah negara bagian yang telah diserukan oleh Associated Press untuk Biden .

Baca juga: Sejumlah Kota di AS Dilanda Unjuk Rasa Protes Hasil Perhitungan Suara di Pilpres

Baca juga: Pilpres AS Memanas, Pendukung Donald Trump Serbu Pusat Penghitungan Suara

Pengunjuk rasa membanjiri jalanan kota New York saat pemungutan suara Pemilihan Presiden Amerika Serikat berlangsung, Selasa (3/11/2020). Calon Presiden dari Partai Republik yang juga petahana Donald Trump bertarung dengan lawannya dari Partai Demokrat Joe Biden untuk memperebukan kursi Presiden Amerika Serikat. TRIBUNNEWS/DIAN PRATIWI PANGEMANAN (TRIBUN/DIAN PRATIWI PANGEMANAN)

 Hasil Pilpres Belum Pasti

Setelah pemungutan suara Selasa kemarin, kerusuhan sudah diperkirakan akan terjadi dan hampir pasti terjadi.

Terutama karena pemenang Pilpres belum dapat ditentukan malam itu juga atau ketika seorang kandidat menolak menerima hasil sementara.

Bahkan, untuk mengantisipasi kerusuhan yang diramalkan pasti terjadi, pelakubisnis menutup toko mereka lebih awal.

Benar saja, kerusuhan terjadi dengan etorika yang menghasut Trump, klaim pemilu yang entah bagaimana curang dan dicurangi terhadapnya.

Setidaknya tiga tuntutan hukum mencoba menghentikan penghitungan suara di negara-negara bagian utama yang meningkatkan risiko kerusuhan.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini