Lebih jauh, di Arizona, para pengunjuk rasa Pro-Trump berkumpul di luar Departemen Pemilihan Maricopa County semalaman.
Aksi ini dilakukan begitu ketatnya persaingan antara Trump dan rivalnya dari Partai Demokrat Joe Biden di negara bagian tersebut.
Pada Kamis pagi, Biden menang dengan selisih tipis, padahal pada Pilpres AS 2016, Trump yang menang.
Perlombaan di Arizona bergantung pada hasil Maricopa, sebuah negara bagian yang telah diserukan oleh Associated Press untuk Biden .
Baca juga: Sejumlah Kota di AS Dilanda Unjuk Rasa Protes Hasil Perhitungan Suara di Pilpres
Baca juga: Pilpres AS Memanas, Pendukung Donald Trump Serbu Pusat Penghitungan Suara
Hasil Pilpres Belum Pasti
Setelah pemungutan suara Selasa kemarin, kerusuhan sudah diperkirakan akan terjadi dan hampir pasti terjadi.
Terutama karena pemenang Pilpres belum dapat ditentukan malam itu juga atau ketika seorang kandidat menolak menerima hasil sementara.
Bahkan, untuk mengantisipasi kerusuhan yang diramalkan pasti terjadi, pelakubisnis menutup toko mereka lebih awal.
Benar saja, kerusuhan terjadi dengan etorika yang menghasut Trump, klaim pemilu yang entah bagaimana curang dan dicurangi terhadapnya.
Setidaknya tiga tuntutan hukum mencoba menghentikan penghitungan suara di negara-negara bagian utama yang meningkatkan risiko kerusuhan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)