TRIBUNNEWS.COM - Simak berita populer internasional selama 24 jam terakhir.
Berita dimulai dari kandidat Demokrat, Joe Biden, yang memenangkan Pilpres AS dengan meraih 290 elektoral.
Kemudian, kemenangan Joe Biden tersebut akan menjadikannya sebagai presiden tertua dalam sejarah Amerika Serikat.
Selanjutnya, presiden petahana Donald Trump akan semakin sulit untuk membendung kemenangan rivalnya menuju Gedung Putih.
Ada pula berita tentang sorak-sorai kemenangan untuk Joe Biden.
Terakhir, Facebook memblokir grup angkat senjata untuk mendukung Trump.
Dirangkum Tribunnews.com, berikut daftar populer internasional:
1. Joe Biden Menangkan Pilpres AS
Joe Biden akan menjadi presiden Amerika Serikat ke-46.
Berdasarkan Associated Press, Joe Biden telah memenangkan Pilpres 2020 dengan perolehan 290 suara elektoral.
Joe Biden berhasil menguasai Pennsylvania (20 suara elektoral) dan Nevada (6 suara elektoral) setelah 3 hari jumlah suara elektoral tak berubah.
Ia kini dipastikan melaju ke Gedung Putih, meninggalkan Donald Trump yang hanya mengumpulkan 214 suara elektoral.
3 negara bagian belum menyelesaikan perhitungan, yaitu North Carolina (15), Georgia (16) dan Alaska (3).
Baca juga: Pendukung Joe Biden Menari, Kubu Trump Bersenjata Hingga Minta Bantuan Roh dari Afrika
2. Joe Biden akan jadi Presiden Tertua dalam Sejarah AS
Jika Joe Biden menjadi presiden Amerika Serikat ke-46, dia akan menjadi presiden tertua dalam sejarah AS.
Biden, yang akan berusia 78 tahun pada 20 November mendatang, lahir pada tahun 1942 selama Perang Dunia II.
Saat ini, pemegang rekor presiden tertua dalam sejarah AS adalah Ronald Reagan.
Ia berusia 77 tahun ketika meninggalkan jabatannya pada 1989.
Rekor tersebut tampaknya bisa digeser oleh Biden, yang akan menjadi presiden tertua di Hari Pelantikan, 20 Januari 2021.
Baca juga: Joe Biden Menang dengan 290 Suara, Donald Trump: Kita Tahu Faktanya, Pilpres AS Belum Berakhir
3. Perjuangan Trump Semakin Sulit
Kemenangan Joe Biden diberitakan media-media ternama AS seperti CNN, NBC News, dan CBS News.
Biden resmi menembus suara minimal 270 di Dewan Elektoral per Sabtu (7/11/2020) pukul 11.30 siang waktu setempat.
Donald Trump belum berkomentar tentang hasil ini.
Namun, petahana dari Partai Republik itu sudah berulang kali menyebut adanya kecurangan dan mengklaim dia yang menang, tapi pernyataannya tidak berdasarkan bukti.
Sebelum menuju lapangan golfnya di Virginia hari ini dia menulis di Twitter, "SAYA MENANGI PEMILU INI, DENGAN BANYAK SUARA!" I WON THIS ELECTION, BY A LOT! ."
Baca juga: Suka Cita Warga New York Rayakan Kekalahan Trump: Anda Dipecat
4. Sorak-sorai Kemenangan untuk Joe Biden
Di tengah cuaca cerah di New York City, pada Sabtu (07/11), sekelompok orang bersuka cita di jalan-jalan, menari, mengibarkan bendera Amerika, membunyikan klakson mobil, dan bertepuk tangan dengan gembira.
Di ibu kota negara, Washington, kerumunan massa yang bersorak-sorai berkumpul di luar Gedung Putih.
Gambar-gambar di media sosial menunjukkan orang-orang meminum sampanye sebagai perayaan sembari melompat-lompat.
“Sungguh sureal, saya merasa seperti terbebas dari cengkeraman kejahatan,” kata Lola Faleit, 26, yang bekerja sebagai manajer sumber daya manusia di New York City.
“Saya tidak terlalu khawatir tentang teman-teman imigran saya. Pada tahun 2016, kami terbangun sambil menangis. Hari ini kami merayakannya. Lihat, langit biru jernih, matahari terbit, alam juga ikut merayakannya," ujar Faleit, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan yang membuncah.
5. FB Blokir Grup Angkat Senjata Pendukung Trump
Grup Facebook bernama Stop The Steal dilaporkan mengajak anggotanya untuk menyiapkan senjata jika Presiden AS Donald Trump kehilangan upaya mempertahankan Gedung Putih.
Kabar itu mengemuka sebelum Facebook akhirnya memblokir Grup Facebook tersebut pada Kamis (5/11/2020).
Facebook menyebut, forum tersebut berupaya untuk mendelegitimasi proses pemilu AS.
Perusahaan media sosial itu juga mengkhawatirkan adanya seruan untuk melakukan kekerasan dari beberapa anggota grup.
Dilansir dari Reuters, upaya seruan kekerasan yang diserukan melalui grup Facebook memang tidak jarang ditemukan menjelang pemilu AS.
(Tribunnews.com)