TRIBUNNEWS.COM - Presiden petahana Donald Trump kalah dari penantangnya, Joe Biden dalam pemilihan presiden AS 2020.
Trump tertinggal dengan perolehan 214 suara elektoral, sedangkan Biden punya 290 suara.
Menurut laporan BBC, di hari kekalahannya Trump tampak berbeda dari suasana hatinya sehari-hari.
Sabtu (7/11/2020) merupakan hari di mana dia dinyatakan kalah dari Joe Biden.
Pada akhir pekan itu, Trump keluar dari Gedung Putih sebelum pukul 10.00 waktu setempat.
Dia tampak mengenakan jaket hitam, celana panjang gelap, dan topi MAGA (Make America Great Again).
Baca juga: Joe Biden Tegaskan Pendukung Trump Bukan Musuh
Baca juga: Joe Biden Minta Pendukung Trump Memberinya Kesempatan: Rakyat Amerika Telah Berbicara
Sebelum keluar, Trump sempat menuliskan beberapa cuitan di Twitter terkait klaim soal penipuan pemilu.
Trump tampak mencondongkan tubuh sedikit ke depan, seolah-olah sedang mendorong angin.
Dia naik ke mobil berwarna hitam dan menuju ke klub golfnya, Trump National di Sterling, Virginia.
Lokasinya sekitar 25 mil atau 40 kilometer dari Gedung Putih.
Pada saat itu, Trump menujukkan sikap percaya diri.
Sabtu pagi itu adalah hari yang indah untuk olahraga golf dan dia akan menghabiskan hari itu di klubnya.
Namun orang-orang yang mendampinginya terlihat gelisah.
"Apa kabar?" tanya reporter BBC kepada salah seorang staf.
"Baik," katanya.
Baca juga: Dahlan Iskan Khawatir Akan Kemenangan Joe Biden di Pilpres AS 2020, Singgung soal Papua
Baca juga: Presiden Joko Widodo Sampaikan Selamat pada Presiden AS Terpilih Joe Biden
Staf itu tersenyum, tapi matanya menyipit dan kembali menatap layar ponselnya.
Sejatinya momen kekalahan presiden petahana bukan sekali dua kali terjadi di Gedung Putih.
Di hari kekalahan Trump, meja-meja di Sayap Barat nampak kosong.
Beberapa staf di Gedung Putih memang diisolasi karena terpapar Covid-19.
Sekitar pukul 11.30 waktu AS, BBC dan jaringan berita AS lainnya menyatakan Joe Biden sebagai pemenang Pemilu AS.
Di saat itu Trump sedang berada di klub golfnya.
Beberapa orang di sekitar klub golf bertanya-tanya kapan presiden akan kembali ke Gedung Putih, karena sudah berjam-jam dia di sana.
"He's taking his time," kata seorang petugas berwajib kepada temannya.
Presiden tidak buru-buru pergi, di klubnya itu dia dikelilingi banyak teman.
Sementara itu, di luar gerbang lokasi tersebut pendukung Trump meneriaki media: Hentikan Media!
Seorang wanita dengan sepatu hak tinggi dan bandana merah-putih-biru membawa tanda bertuliskan: Stop the steal.
Seorang pria mengendarai truknya, mondar-mandir di depan klub dengan mengibarkan beberapa bendera, termasuk satu bendera yang menggambarkan presiden berdiri di atas tank, seolah-olah dia adalah pemimpin dunia.
Baca juga: Joe Biden Minta Pendukung Trump Memberinya Kesempatan: Rakyat Amerika Telah Berbicara
Baca juga: Tak Mau Akui Kekalahan, Donald Trump Sebut Saingannya Lakukan Kepalsuan: Apa yang Biden Sembunyikan?
Akhirnya, Presiden Trump keluar dari klub dan memulai perjalanan pulang.
Para pengkritiknya menunggu, dalam jumlah ribuan.
"Kamu kalah dan kita semua menang," bunyi salah satu poster yang dibawa kritikus presiden, merayakan kekalahannya.
Setelah kembali ke Gedung Putih, presiden masuk melalui pintu samping, pintu yang jarang dilewati Trump.
Bahunya merosot dan kepalanya tertunduk.
Dia melirik dan melihat pers seraya mengacungkan jempol dengan ekspresi setengah hati.
Namun Trump mengaku belum menyerah dengan hasil pemilihan ini.
Kini dia bersiap mengambil langkah hukum atas klaim-klaimnya terhadap perhitungan suara selama ini.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)