Pemilu menandai peralihan kekuasaan pertama secara damai antara anggota dua partai politik.
Meskipun Adams ingin tetap menjadi presiden, dia menerima hasil pemilihan dan mengundurkan diri, menjadi preseden penting bagi AS.
Dia tidak menghadiri pelantikan Jefferson.
Adams menghadapi krisis kebijakan luar negeri dengan Prancis selama masa kepresidenannya, yang dikenal sebagai Perang Qausi, dan menandatangani Undang-Undang Alien dan Penghasutan yang kontroversial.
Tindakan tersebut, yang memberikan kewenangan luas kepada pemerintah untuk mendeportasi penduduk kelahiran asing dan menghukum para kritikus, sering disebut sebagai faktor utama kekalahan Adam dalam pemilu.
2. John Quincy Adams (1825-1829)
John Quincy Adams, putra Presiden John Adams, tidak memenangkan pemilihan kembali pada 1828.
Ia dikalahkan oleh Andrew Jackson.
Adams menjadi presiden pada tahun 1824 meskipun Jackson menerima lebih banyak suara elektoral.
Tidak ada calon yang memenangkan mayoritas suara elektoral, sehingga DPR yang menentukan.
DPR akhirnya memilih Adams.
Adams menghadapi tentangan sengit dari Jacksonians (pendukung Jackson) di Kongres saat menjadi presiden dan hanya memiliki sedikit prestasi besar selama masa jabatannya.
Dia kalah telak dari Jackson pada tahun 1828.
Kariernya di bidang politik masih jauh dari selesai dan Adams kemudian menjabat sebagai anggota kongres dari tahun 1831 hingga 1848.