TRIBUNNEWS.COM - Muncul laporan bahwa Korea Utara melatih lumba-lumba untuk menjadi pasukan militernya.
Dilansir Daily Mail, mamalia laut itu ditugaskan untuk membersihkan ranjau dan menyerang pasukan katak dari musuh.
Hal tersebut diungkap dalam sebuah citra satelit.
Menurut para ahli, rezim Korea Utara nampaknya menginginkan lumba-lumba sebagai bagian dari angkatan laut.
Bahkan penampungan lumba-lumba ada di pangkalan angkatan laut di Nampo, di pantai barat Korea Utara.
Demikian laporan dari citra satelit yang didapatkan Lembaga Angkatan Laut Amerika Serikat (USNI) nirlaba.
Baca juga: 5 Pemimpin Dunia Masih Bungkam atas Kemenangan Joe Biden, Vladimir Putin hingga Kim Jong Un
Baca juga: Kim Jong Un akan Beri Hukuman Bagi Warga Korea Utara yang Sisakan Makanan, Berikut Alasannya
Program Mamalia Laut Angkatan Laut dimulai sejak Oktober 2015 silam menurut gambar.
Fasilitas pelatihan lumba-lumba pertama kali terlihat pada citra satelit di perairan coklat, antara galangan kapal dan demaga bermuatan batu bara.
Di sekitarnya terlihat kapal-kapal perang.
Pangkalan lainnya lebih jauh yakni di sungai di tepi Nampo, dibangun pada Oktober 2016.
Menurut USNI, itu tampaknya digunakan sebagai tempat pembiakan lumba-lumba.
"Program tersebut kemungkinan merupakan bagian dari modernisasi luas angkatan laut yang telah terjadi di bawah pemimpin Korea Utara Kim Jong Un," kata laporan itu.
Angkatan Laut AS mempelopori pelatihan lumba-lumba dan hewa laut lainnya untuk keperluan angkatan laut.
Misalnya untuk mengidentifikasi dan mengambil ranjau atau melatih torpedo di dasar laut.