"Mengubah konstitusi akan mengarah pada penghapusan monarki," kata pemimpin pendukung Warong Dechgitvigrom kepada wartawan.
Untuk diketahui, Perdana Menteri Prayut mengambil alih kekuasaan pada 2014 dan tetap menjabat setelah pemilihan umum tahun lalu.
Ia menampik tudingan oposisi bahwa pemilu tidak adil.
Dikatakan Prayut, anggota parlemen kini sedang membahas beberapa proposal untuk perubahan konstitusional, yang sebagian besar akan mengecualikan kemungkinan mengubah peran monarki.
Ada juga diskusi tentang peran Senat majelis tinggi, yang membantu memastikan bahwa ia mempertahankan kekuasaan dengan mayoritas parlemen setelah pemungutan suara yang disengketakan tahun lalu.
Baca juga: Thailand Buka Perbatasan untuk Turis Asing, Sudah Bisakah WNI Berkunjung ke Sana?
Baca juga: Kementerian Keuangan Thailand Pinjam 1,5 Miliar Dolar AS dari ADB untuk Perangi Covid-19
(Tribunnews.com/Rica Agustina)