Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Penggunaan mRNA (messenger Ribonucleic acid) pada vaksin anti Corona ternyata dapat menyembuhkan pula berbagai penyakit.
"Kami tim peneliti Universitas Tokyo sedang melakukan penyelidikan mengenai mRNA yang digunakan di dalam vaksin anti Corona, dan ternyata hasil penelitian menunjukkan vaksin itu apabila disuntikkan ke tubuh manusia bukan hanya melindungi sel terhadap serangan virus Corona tetapi juga bisa menyembuhkan beberapa penyakit dengan penggunaan mRNA dimasukkan ke dalam vaksin tersebut," papar Profesor Universitas Tokyo, Prof. Kazunori Kataoka (69) dalam acara TV Asahi Rabu ini (18/11/2020).
Prof. Kataoka yang juga meneliti mRNA tersebut menyebutkan bahwa penelitian sebenarnya sudah sejak 10 tahun lalu.
"Tinggal mungkin lima tahun lagi mungkin sudah bisa diterapkan mRNA apabila dimasukkan ke vaksin anti Corona akan berkhasiat pula bisa menyembuhkan beberapa penyakit yang ada," tambahnya.
Beberapa penyakit itu menurutnya, dengan mRNA yang ada, masuk ke tubuh manusia, membentuk obat sendiri di dalam tubuh manusia, dibawa sel-sel tubuh, stabil dan tidak pecah, serta menyembuhkan penyakit antara lain alzheimer (pelupa), menekan pertumbuhan penyakit kanker dan menyembuhkan persendian tulang dengkul kaki.
Apabila sudah bisa diproduksi maka harga akan semakin murah, penyimpanan maupun distribusi semakin baik dan mudah serta para ahli dengan mudah juga bisa membuatnya sendiri, paparnya lebih lanjut.
Ada dua jenis asam nukleat: DNA dan RNA. Asam nukleat DNA adalah deoksiribosa, sedangkan asam nukleat RNA adalah ribosa. Seperti yang ditunjukkan oleh namanya, deoksiribosa DNA kekurangan satu molekul oksigen dibandingkan dengan gula ribosa RNA. Nukleotida yang terdiri dari DNA termasuk adenin (A), guanin (G), sitosin (C), dan timin (T), sedangkan nukleotida RNA meliputi A, G, C, dan urasil (U).
Sementara struktur DNA adalah heliks ganda dalam sel eukariotik, RNA biasanya beruntai tunggal dan hadir dalam berbagai bentuk. Struktur RNA untai tunggal memungkinkan molekul ini melipat kembali dirinya sendiri dan membentuk berbagai struktur sekunder yang stabil seperlunya.
Jenis RNA menentukan fungsi yang akan dimiliki molekul ini di dalam sel. Selain wilayah pengkodean molekul messenger RNA (mRNA) yang akan diterjemahkan menjadi protein, elemen RNA seluler lainnya terlibat dalam proses yang berbeda, yang meliputi regulasi transkripsi dan pasca-transkripsi materi genetik, penginderaan suhu dan ligan, kontrol terjemahan, dan RNA. pergantian.
DNA tidak dapat meninggalkan nukleus, maka ia tidak dapat menghasilkan protein sendiri.
Pembangkitan protein dari urutan pengkodean DNA dimulai dengan proses yang disebut transkripsi. Selama transkripsi, beberapa enzim, termasuk helikase dan topoisomerase, melepaskan DNA untuk menyediakan akses ke enzim lain yang dikenal sebagai RNA polimerase.
RNA polimerase berjalan di sepanjang untai DNA yang tidak terikat untuk membangun molekul mRNA sampai siap untuk meninggalkan nukleus.
Begitu mRNA keluar dari nukleus dan masuk ke dalam sitoplasma sel, maka akan mencari ribosom sehingga proses translasi bisa dimulai. Sepasang tiga basa nukleotida molekul mRNA disebut sebagai kodon, dan setiap kodon spesifik hanya untuk satu asam amino.
Selama translasi, molekul RNA transfer (tRNA), yang terikat pada asam amino tertentu, akan mengenali kodon pada molekul mRNA dan memasukkan asam amino yang sesuai di lokasi tersebut di dalam untai.
Misalnya kodon CUC akan menghasilkan asam amino leusin, sedangkan kodon UGA adalah salah satu jenis kodon stop yang menandakan translasi gen tersebut telah selesai. Dua kodon stop lainnya adalah UAG dan UAA.
Ribosom mengandung protein dan beberapa molekul RNA ribosom (rRNA) yang berbeda. Setelah asam amino terbentuk, molekul rRNA akan bergerak di sepanjang molekul mRNA untuk mengkatalisasi pembentukan protein. Penting untuk dicatat bahwa mRNA, tRNA, dan rRNA semuanya memainkan peran penting dalam jalur sintesis protein ini.