“Saya pergi ke tempat di mana orang-orang memiliki senjata dan ada orang membawa senjata ke arah saya,” papar Kyle Rittenhouse.
“Saya butuh perlindungan dan akhirnya saya harus melindungi diri saya sendiri,” papar Kyle Rittenhouse kepada The Post.
Baca juga:Solidaritas untuk George Floyd, PM Kanada Berlutut saat Demo Black Live Matter di Paliament Hill
Kyle Rittenhouse Mengaku Tidak Menyesal
Lebih lanjut, Ketika Kyle Rittenhouse ditanya apakah dia menyesal mempersenjatai diri, dia mengaku tidak merasakan hal itu.
“Tidak, saya tidak menyesalinya,” kata Kyle Rittenhouse.
“Saya akan mati malam itu, jika tidak (mempersenjatai diri). Saya merasa harus melindungi diriku sendiri,” tegas Kyle Rittenhouse.
Baca juga:Gubernur Wisconsin Minta Trump Pertimbangkan Kunjungan ke Kenosha
Korban Memiliki Riwayat Penyakit Mental
Rosenbaum, satu dari dua korban penembakan diketahui telah lama berjuang dalam penyakit mental dan upaya bunuh diri.
Tunangan Rosenbaum Kariann Swart menerangkan, dia baru saja keluar dari rumah sakit pada hari sebelum dia meninggal secara tragis.
Swart mengatakan mereka menghabiskan berjam-jam di motel tempat dia tinggal dan membersihkan kamar.
Tetapi karena penangkapan sebelumnya atas tuduhan kekerasan dalam rumah tangga, Rosenbaum meninggalkan motel malam itu.
Tunangannya mendesak Rosenbaum untuk menghindari pusat kota Kenosha, tapi entah bagaimana dia berakhir di tengah protes.
Video yang diambil oleh para pengamat tampaknya menunjukkan Rosenbaum berlari ke arah Rittenhouse.
Dia juga terlihat melemparkan kantong plastik ke arahnya beberapa saat sebelum suara tembakan terdengar dan Rosenbaum jatuh ke trotoar.