TRIBUNNEWS.COM, LOS ANGELES/NEW YORK - Warga Amerika kembali memborong tisu toilet seiring diberlakukannya jam malam dan penutupan akibat Covid-19.
Alhasil, rak-rak tempat tisu toilet di sejumlah supermarket tampak kosong melompong. Kondisi in terjadi di banyak negara bagian mulai dari California hingga New York.
Reuters memberitakan, Walmart pada hari Jumat mengatakan pihaknya melihat stok ketersediaan yang lebih rendah dari biasanya untuk tisu toilet dan persediaan pembersih di beberapa komunitas karena infeksi yang menyebar hampir tidak terkendali di sebagian besar Amerika Serikat.
Baca juga: Komisi XI: Resesi Tidak Terelakkan, Tak Mungkin Dorong Konsumsi-Investasi Jika Masih Ada Wabah
Pada Jumat sore, 22 negara bagian telah memberlakukan pembatasan yang bertujuan untuk mengurangi penyebaran virus. Hal ini yang kemudian mendorong aksi pembelian secara panik (panic buying) dari konsumen hingga akhirnya para pelaku ritel membatasi pembelian.
Pembeli di kota-kota seluruh Amerika Serikat mengatakan kepada Reuters bahwa tisu desinfektan terjual habis di toko ritel seperti Walmart dan Costco, serta di jaringan grosir milik Cerberus Capital, Albertsons and Vons.
Baca juga: Gelombang Kedua Wabah Covid-19: Ini Negara Eropa Kembali Berlakukan Lockdown
“Walmarts sebagian besar masih kehabisan tisu Lysol, dan tisu toilet sudah habis lagi,” kata Whitley Hatcher, 31 tahun, warga Tucson, Arizona.
“Anehnya, di tempat-tempat seperti Walgreens dan Dollar Tree Anda dapat menemukan apa yang Anda butuhkan. Saya pikir orang-orang melihat rak kosong di toko yang lebih besar dan panik membeli,” kata Hatcher.
Di Costco Vancouver, Washington - di mana aturan baru termasuk larangan sementara makan di dalam ruangan - banyak barang yang mengalami kehabisan stok, termasuk tisu toilet, tisu handuk, tisu pembersih, sarung tangan dan daging kaleng.
Melansir Reuters, aksi perburuan tisu toilet juga terjadi lagi di California, setelah gubernur California pada hari Kamis memerintahkan pemberlakuan jam malam untuk semua pertemuan sosial dalam ruangan dan kegiatan non-esensial di luar rumah di sebagian besar negara bagian.
Sementara itu, Charmin Procter & Gamble PG.N, produsen tisu toilet No. 1 di AS, mengatakan sedang menjalankan pabrik 24 jam penuh dalam sehari selama seminggu untuk memenuhi permintaan.
Artikel Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: Wabah tak terkendali, panic buying tisu toilet kembali melanda Amerika