News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Banyak Negara Berlomba Dapatkan Vaksin Covid-19, Merkel Desak COVAX  Mulai Negosiasi

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kanselir Jerman Angela Merkel (Hürriyet Daily News)

 Pada Jumat (9/10/2020), Kementerian Luar Negeri China meyebutkan, akan membeli vaksin Covid-19 untuk 1% populasinya, atau 15 juta orang, melalui skema COVAX.

 Negara-negara pembiayaan diri dalam skema COVAX dapat meminta dosis vaksin yang cukup untuk 10-50% dari populasi mereka, kata GAVI di situs webnya.

 "Langkah Beijing untuk bergabung dengan program COVAX berarti China "akan mendapatkan vaksin melalui fasilitas untuk proporsi populasi mereka sendiri, sama seperti dengan negara-negara lain," ujar juru bicara aliansi Vaksin GAVI, yang ikut memimpin skema itu. 

 Negara-negara yang didanai akan menerima dosis yang cukup untuk memvaksinasi hingga 20% populasi mereka dalam jangka panjang, kata GAVI.

 China memiliki setidaknya empat vaksin eksperimental dalam tahap akhir uji klinis. Selain itu ada juga sedang dalam pembicaraan dengan WHO agar vaksin buatan dalam negeri mereka dinilai untuk digunakan internasional.

 WHO mencatat sembilan vaksin eksperimental berada dalam peninjauan fasilitas vaksin global COVAX yang bertujuan untuk mendistribusikan 2 miliar dosis pada akhir 2021.

 Sebelumnya hanya 168 negara di dunia telah bergabung dengan fasilitas COVAX. 

 Namun tidak ada negara-negara besar seperti, Rusia dan Amerika Serikat bergabung dalam fasilitas COVAX yang akan mengirimkan 2 miliar dosis vaksin ke seluruh dunia pada akhir tahun depan.

 Meskipun demikian WHO terus memperingatkan seluruh negara agar warganya mematuhi protokol kesehatan. 

 Apalagi sejauh ini masih belum pastinya ketersediaan vaksin Covid-19.

 Sejauh ini, WHO mencatat pengujian vaksin baru mencapai fase ketiga sehingga vaksin Covid-19 versi sempurna belum ada hingga saat ini.

 Karenanya, WHO mengimbau agar negara-negara menerapkan aturan ketat untuk menegakkan protokol kesehatan berupa penggunaan masker, menjaga jarak sosial (social distancing), mencuci tangan, memakai masker di ruang publik dan transportasi publik.

 WHO pun meminta negara-negara untuk memperbanyak pengujian Covid-19.

 “Pesan kami kepada Pemerintah dan masyarakat jelas: “lakukan semua (protokol kesehatan),” kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, sebagaimana dilansir Reuters beberapa waktu lalu.

Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin) Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini