TRIBUNNEWS.COM - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden menunjuk Janet Yellen sebagai Menteri Keuangan.
Kabar ini disampaikan pertama kali oleh Wall Street Journal pada Senin (23/11/2020).
Setelah ditetapkan sebagai Menteri Keuangan AS, banyak pekerjaan yang menantikan Janet Yellen.
Janet Yellen akan dihadapkan pada tugas untuk menstabilkan ekonomi Amerika Serikat yang tengah diguncang pandemi virus corona.
Sosok Janet Yellen dipandang sebagai pilihan netral, dia dikenal cukup konservatif untuk Partai Republik dan cukup liberal bagi Demokrat.
Mengutip Forbes, pekan lalu, Joe Biden menegaskan, pilihannya adalah "seseorang yang akan diteria semua elemen Partai Demokrat, dari koalisi progresif hingga moderat".
Baca juga: Donald Trump Akhirnya Relakan Transisi Presiden Baru, Mengaku Kalah dari Joe Biden?
Baca juga: POPULER: Pria Tua Selamatkan Anak Anjing dari Aligator | Vladimir Putin Belum Siap Akui Joe Biden
Profil Singkat Janet Yellen
Janet Yellen adalah pendukung regulasi keuangan, termasuk undang-undang Dodd-Frank yang diperkenalkan pada tahun 2010.
Undang-undang tersebut mengatur reformasi sistem perbankan setelah krisis keuangan AS.
Wall Street menyebut, sosok Janet Yellen tidak dipandang sebagai ancaman utama bagi bisnis besar.
Dia juga mendorong langkah-langkah stimulus tambahan selama krisis virus corona.
"Kami membutuhkan dukungan untuk ekonomi dari kebijakan moneter dan fiskal selain langkah-langkah kesehatan masyarakat yang lebih efektif untuk mengendalikan virus," katanya kepada Bloomberg TV bulan lalu.
Janet Yellen adalah wanita pertama yang memimpin bank sentral AS dan wanita pertama yang memimpin Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih.
Yellen juga menjabat sebagai Kepala Federal Reserve Bank San Francisco serta Wakil Ketua Federal Reserve.