News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres Amerika Serikat

Trump Maafkan Mantan Penasihat Keamanan Michael Flynn yang Berbohong Kepada FBI soal Rusia

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Donald Trump

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan pada Rabu (25/11/2020), telah memaafkan Michael Flynn, mantan penasihat keamanan.

Flynn berbohong tentang kontaknya dengan diplomat Rusia yang memicu penyelidikan terhadap intervensi Rusia dalam kampanye Trump pada Pilpres 2016.

Pengampunan itu terjadi pada minggu-minggu terakhir masa jabatan Trump, setelah dua tahun lamanya dihabiskan untuk memerangi tuduhan intervensi Rusia.

Flynn telah mengaku bersalah pada 2017 karena berbohong kepada FBI pada awal penyelidikan itu, dan terpaksa mengundurkan diri sebagai penasihat keamanan nasional Trump pada Februari 2017.

Baca juga: Jelang Thanksgiving, Trump Berikan Pengampunan Penuh pada Mantan Penasihat Keamanan AS Michael Flynn

Tetapi setelah mengaku bersalah, dua kali, ke pengadilan federal Washington, mantan kepala intelijen Pentagon berbalik, berusaha untuk menarik pengakuannya tepat sebelum dijatuhi hukuman.

"Merupakan Kehormatan Besar saya mengumumkan bahwa Jenderal Michael T Flynn telah diberikan Pengampunan Penuh," cuit Trump di Twitter, seperti dilansir AFP dan Channel News Asia, Kamis (26/11/2020).

Flynn awalnya menjadi target dalam penyelidikan kontraintelijen FBI setelah ia mengadakan panggilan telepon rahasia dengan duta besar Rusia untuk Amerika Serikat pada Desember 2016, setelah kemenangan Trump dalam Pemilu 2016, tetapi sebelum dia menjabat.

Demokrat Marah

Demokrat menyatakan kemarahan atas pengampunan Flynn. Pengampunan itu datang ketika hakim yang bertanggung jawab atas kasusnya menolak upaya Departemen Kehakiman untuk membatalkannya.

"Trump sekali lagi telah menyalahgunakan kekuasaan pengampunan untuk memberi itu kepada Michael Flynn, yang lebih memilih setia kepada Trump ketimbang kesetiaan kepada negaranya," kata Adam Schiff, ketua Komite Intelijen DPR yang juga menyelidiki kolusi Rusia.

"Flynn berbohong kepada FBI tentang komunikasinya dengan Rusia - upaya yang merusak kebijakan luar negeri AS setelah sanksi dijatuhkan kepada Rusia karena ikut campur dalam pemilu kita," katanya.

"Pengampunan oleh Trump tidak menghapus kebenaran itu, tidak peduli bagaimana Trump dan sekutunya mencoba melakukan hal sebaliknya." (AFP/Channel News Asia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini