TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Denmark belum lama ini memusnahkan ribuan cerpelai untuk meminimalkan penularan Covid-19.
Pihak berwenang mengatakan, ribuan cerpelai dimusnahkan dan dikubur dalam galian tanah yang dangkal.
Denmark memusnahkan cerpelai dengan cara menyemprotkan gas ke dalam tubuhnya.
Jannike Elmegaard dari Administrasi Makanan dan Hewan Denmark, Kamis (26/11/2020) buka suara terkait proses pemusnahan cerpelai di Denmark.
"Gas menyebabkan hewan (cerpelai) mengembang, dalam kasus terburuk, cerpelai langsung dikuburkan," katanya.
Baca juga: Ilmuwan Polandia Identifikasi Kasus Covid-19 Pertama di Peternakan Cerpelai
Baca juga: Denmark akan Musnahkan 17 Juta Cerpelai setelah Temukan Mutasi Covid, Akhir Industri Bulu?
Mengutip Al Jazeera, cerpelai terkubur dalam galian sedalam 2,5 meter dan lebar 3 meter.
Lapisan pertama sekira satu meter dari cerpelai mati, kemudian ditutup dengan kapur sebelum lapisan hewan lainnya diletakkan.
"Lalu ditutup kembali dengan kapur dan kemudian dengan tanah," kata Elmegaard kepada kantor berita The Associated Press.
Tapi karena tanah tempat mereka terkubur berpasir, mayat cerpelai muncul kembali.
"Kami berasumsi, yang muncul itu adalah cerpelai yang berada di lapisan atas," tambahnya.
Elmegaard menyebut cerpelai yang keluar dari kuburan sebagai "proses alami".
Seandainya bumi lebih liat, maka akan lebih berat dan cerpelai tidak akan muncul kembali,katanya kepada AP.
Pihak berwenang menjaga situs tersebut untuk menjauhkan rubah dan burung.
Baca juga: Lebih dari 1 Juta Cerpelai Akan Dibunuh untuk Kurangi Wabah Covid-19 di Denmark
11 Orang Jatuh Sakit karena Infeksi dari Cerpelai