TRIBUNNEWS.COM - Pandemi virus corona berdampak pada tradisi yang dijalani selama turun temurun.
Pesta Thanksgiving yang dirayakan Kamis (26/11/2020), berlangsung suram, kurang lengkap, diadakan secara virtual atau bahkan tidak diadakan sama sekali, AP mengabarkan.
Pembatasan perjalanan maupun kerumunan akibat virus corona membuat warga Amerika tidak bisa menjalani Thanksgiving seperti biasanya.
Pejabat kesehatan masyarakat meminta orang Amerika untuk tidak bepergian.
Parade Hari Thanksgiving Macy pun diperkecil dan ditujukan untuk pemirsa televisi, bukan ke kerumunan langsung.
Baca juga: Mengenal Hari Thanksgiving: Sejarah, Ritual, Tradisi serta Kontroversinya
Fakta bahwa parade tetap berlangsung membuatnya menjadi perayaan langka di New York, yang sebagian besar acara utamanya dibatalkan selama setahun terakhir karena virus.
Saat ini, lebih dari 12,7 juta orang Amerika telah didiagnosis virus corona, dengan kematian mencapai 262.000 sejak dimulainya pandemi.
Negara ini rata-rata mengalami lebih dari 1.650 kematian per hari, menurut data dari Universitas Johns Hopkins.
Testimoni Warga
"Liburan menjadi sedikit lebih sulit," ujar Harriet Krakowsky, seorang penduduk Rumah Ibrani yang berusia 85 tahun di Riverdale di New York.
Ia merindukan perayaan Thanksgiving besar tahun lalu.
Tahun ini, ia telah kehilangan tetangga dan teman karena virus.
"Aku menangis, tapi aku bisa mengatasinya. Kita harus melanjutkan hidup," tambahnya.
Sejarah Thanksgiving