News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bunuh Ilmuwan Iran Mohsen Fakhrizadeh, Israel Persulit Masa Depan AS di Tangan Biden-Harris  

Editor: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Donald Trump bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Trump kemudian menjatuhkan sanksi ketat pada Iran dalam upaya untuk memaksanya kembali ke meja perundingan, tawaran yang ditolak Iran.

Israel sejak lama menentang kesepakatan nuklir ala Obama itu. Mereka mengkhawatirkan pencapaian Iran atas teknologi militer yang mampu mencapai negara mereka.

Aljazeera dalam ulasan terbarunya menilai, pembunuhan Fakhrisadeh ini benar-benar akan menyulitkan Biden dan AS di masa mendatang.

Joe Biden akan kesulitan memulai kembali diplomasi Washington dan Teheran, seperti dijanjikannya di masa kampanye.  

Biden-Harris akan resmi menjabat sebagai pemimpin AS pada 20 Januari 2021. Janjinya kembali ke kesepakatan nuklir Iran membalikkan tekanan keras pemerintahan Trump atas Iran.

Meskipun masih belum jelas siapa yang bertanggung jawab atas pembunuhan Fakhrizadeh di luar Teheran, para pejabat Iran menuding Israel.

Tindakan keras kemungkinan bisa diambil Iran dalam waktu dekat. “Iran akan melakukan sesuatu seperti ini terhadap Israel atau terhadap AS sendiri,” kata Trita Parsi, Wakil Presiden Eksekutif Quincy Institute, lembaga pemikiran  di Washington DC.

Parsi mengatakan pembunuhan Fakhrizadeh, menciptakan situasi "win-win" bagi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Jika pemerintah Iran merespons, kata Parsi, Netanyahu dapat menyeret Washington ke dalam konfrontasi militer dengan Teheran.

Sementara jika Iran menahan diri, pemimpin Israel itu telah menciptakan suasana yang membuat diplomasi AS dengan Iran lebih sulit.

Usaha Netanyahu Merintangi Kebijakan Biden-Harris

Israel, yang selama bertahun-tahun dituduh melakukan serangkaian pembunuhan terarah terhadap ilmuwan nuklir Iran, menolak untuk segera mengomentari pembunuhan Fakhrizadeh.

“Dari sudut pandang Netanyahu, ini adalah momen baginya untuk bisa melemahkan Biden. Dalam beberapa hal, Biden adalah target sebenarnya di sini,” kata Parsi kepada Al Jazeera.

Trump pertengahan bulan ini telah menyiapkan skenario menggempur Iran. Ia meminta nasihat opsi menyerang fasilitas penelitian nuklir Iran di Natanz, sebelum dia meninggalkan

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini