TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN – Kantor berita semi resmi Iran, Fars News Agency, membeberkan cukup detail operasi pembunuhan ilmuwan fisika Iran, Mohsen Fakhrizadeh.
Informasi yang dipublikasikan Fars News ini dikutip berbagai media besar di dunia. Antara lain Russia Today, Haaretz, Time of Israel, dan kantor Associated Press, Senin (30/11/2020).
Pembunuhan itu ternyata tidak melibatkan orang secara langsung. Berondongan tembakan yang menewaskan Fakhrizadeh dilepaskan dari senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh.
Senapan mesin itu ditempatkan di sebuah mobil sedan Nissan, yang terparkir dekat lokasi kejadian. Setelah berondongan tembakan dilepaskan, Nissan pembawa senapan mesin itu meledak berkeping.
Baca juga: Presiden Rouhani Isyaratkan Balas Tindakan Israel Terkait Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran
Baca juga: Reaksi Para Pemimpin Dunia atas Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh
Baca juga: Direktur CIA Era Obama Kutuk Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran
Menurut Fars News, Mohsen Fakhrizadeh dan istrinya menumpangi mobil sedan Nissan. Mereka bergerak dari kota kecil Rostamkolai di Mazandaran, menuju Damavand.
Saat berangkat Jumat (27/11/2020) pagi, disertai dua mobil pengawal. Beberapa kilometer sebelum mencapai titik serangan, satu mobil pengawal melesat duluan guna memeriksa dan menetralkan jalur tujuan.
Begitu tiba di titik kejadian, tembakan pancingan mengenai mobil yang ditumpangi Fakhrizadeh. Mobil berhenti.
Fakhrizadeh keluar dari mobil karena mengira suara itu disebabkan tabrakan atau benturan objek lain ke mobilnya.
Di jarak sekitar 150 meter dari mobil Fahrizadeh dan pengawalnya, terparkir mobil sedan lain. Tiba-tiba rentetan tembakan muncul.
Dua peluru mengenai tubuh Fahrizadeh di bagian samping dan satu peluru mengenai punggungnya, menyebabkan cedera berat di bagian sumsum tulang belakangnya.
Para pengawal berusaha melindungi tubuh Fahrizadeh yang terkulai. Seorang pengawal terkena beberapa tembakan.
Beberapa saat kemudian, sedan Nissan yang terparkir dan membawa senapan mesin berpengendali jarak jauh meledak hancur berkeping-keping.
Bantuan darurat dipanggil, mengevakuasi Fakhrizadeh dan korban luka lain ke klinik terdekat. Dari klinik itu Fakhrizadeh diterbangkan menggunakan helikopter ke Teheran.
Namun nyawa ilmuwan terkemuka itu tak bisa diselamatkan. Lokasi kejadian ke Teheran berjarak sekitar 150 kilometer.