News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

POPULER Internasional: Pria Dikurung Ibunya selama 28 Tahun | Ketidaksesuaian Data Covid-19 di China

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

POPULER Internasional: Pria Dikurung Ibunya selama 28 Tahun | Ketidaksesuaian Data Covid-19 di China

3. Keluarga Kerajaan Jadi Dekat sejak Meghan Markle Keguguran, Pangeran William Buktikan Kepeduliannya

Keguguran yang dialami Meghan Markle dikabarkan membuat dirinya dan Pangeran Harry lebih dekat dengan Pangeran William dan istrinya, Kate Middleton.

Sebelumnya, muncul laporan tentang keretakan di antara kedua pasangan itu.

Dilansir Mirror Online, Duchess of Sussex (39), dengan berani bercerita tentang kehilangan anak keduanya dalam kandungan pada Juli lalu.

Ia menulis surat yang menyayat hati di kolom The New York Times minggu lalu.

Namun, tragedi itu justru membantu menyatukan hubungan keluarga kerajaan.

William-Kate dan Harry-Meghan dilaporkan berhenti berbicara selama berbulan-bulan setelah Pangeran Harry dan Meghan mengumumkan bahwa mereka akan mundur dari keluarga kerajaan awal tahun ini, menurut orang dalam.

Baca juga: Pangeran Harry Mendapat Dukungan Moral dari Kakak dan Ayahnya saat Meghan Markle Keguguran

Baca juga: Meghan Markle Ungkap Kronologi Keguguran Anak Kedua, Saat Perutnya Kram Hebat Masih Bersenandung

Meghan Markle, Pangeran William dan Kate Middleton (via Mirror)

Pakar kerajaan dan penulis "Kate: The Future Queen" Katie Nicholl, memberi keterangan pada OK!:

"Saya diberi tahu bahwa William dan Kate berhubungan dengan Harry dan Meghan ketika tragedi itu terjadi pada bulan Juli."

"Seluruh keluarga telah mengulurkan tangan untuk menawarkan dukungan."

"Saya tidak tahu apakah keluarga kerajaan tahu Meghan akan mengumumkan hal ini kepada publik, tetapi mereka akan berpikir itu adalah hal yang sangat berani untuk dilakukan."

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. China Berbohong Soal Data Kasus Covid-19 dan Salah Tangani Pandemi

Pasien dengan gejala ringan virus corona COVID-19 beraktivitas saat menjalani perawatan di sebuah pusat pameran yang diubah menjadi rumah sakit darurat di Wuhan, Hubei, China (17/2/2020). Data hingga Rabu (19/2/2020) ini, korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 2.000 orang setelah dilaporkan 132 kasus kematian baru. (AFP/STR/CHINA OUT)

Sebuah dokumen penting ihwal informasi Covid-19 di China bocor. Data yang dilaporkan Pemerintah China menyebutkan jumlah kasus infeksi Covid-19 lebih sedikit dari jumlah kasus Covid-19 yang sebenarnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini