News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nishi-Azabu, Roppongi dan Ebisu di Jepang Sebagai Rumah Junior dan Yakuza Jepang

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Markas besar sebuah organisasi Yakuza di Roppongi.

Populer beberapa dekade yang lalu, tetapi sekarang tidak populer sama sekali dan tidak ada pelanggan.

Gaji per jam serendah 4.000 yen dan suasananya buruk, jadi reputasi gadis-gadis itu buruk karena perusahaan besar itu tidak berfokus pada manajemennya sehingga berantakan.

Jardin dan Oren disebutkannya pula sebagai toko fiktif perusahaan scout, pencari calon kabaret, "Jadi harap berhati-hati untuk tidak melamar."

Ebisu Adore adalah keluarga dari Cabaret Earl's Cafe di Ginza dan grup ini memiliki karyawan yang buruk.

Ebisu Adore sebenarnya adalah klub kabaret karena pada awalnya adalah klub kabaret tetapi namanya diubah menjadi lounge.

Bad Girl adalah toko yang terutama untuk mahasiswi, tetapi beberapa anak memiliki gaji per jam yang cukup rendah yaitu 2.000 yen atau kurang.

Ada banyak laporan bahwa karyawan dan basis pelanggan juga tidak baik.

Aoyama Lounge memiliki banyak gaji yang belum dibayar dan tidak sedikit muncul konsultasi pelecehan kekuasaan.

Kantor yakuza Jepang Inagawakai di daerah elit Roppongi Mid Town Tokyo Jepang (Richard Susilo)

Tampaknya basis pelanggan juga sangat buruk karena mereka hanya mendapatkan gaji per jam yang sangat murah.

Ada pula Roppongi Arena memiliki gaji per jam yang rendah sekitar 3.500 yen dan basis pelanggan yang sangat buruk. Komunikasi dengan karyawan juga kurang baik.

Ada pula Tesoro di Ginza 7-chome juga tampaknya sangat buruk Ada banyak konsultasi dari gadis-gadis bahwa mereka diserang setelah purna jual jasanya.

Tesoro juga banyak yang berkonsultasi tentang gaji yang belum dibayar.

Beberapa klub juga jadi perhatian sangat besar dari sumber agar sangat berhati-hati seperti Kronos, Kaze, Carne, Carica, Salon de Primo, Pomegranate, Award, One Carat, Lucian, Silk, Glamorous, Baron, F Lounge, Aplus, Oh Myth, Oriana, Hideout, Karan, Ouka, Miracosta juga telah ditutup dan pemiliknya ditangkap.

Tidak sedikit lokasi hiburan malam di Tokyo khususnya di tiga tempat tersebut yang perlu sangat hati-hati karena telah "dimasuki" kalangan Kanto Rengo dan atau kalangan yakuza Jepang yang tak akan segan-segan membuat kita lumpuh seperti kasus dialami seorang WNI di masa lalu.

Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini