News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nishi-Azabu, Roppongi dan Ebisu di Jepang Sebagai Rumah Junior dan Yakuza Jepang

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Markas besar sebuah organisasi Yakuza di Roppongi.

Karyawan tidak akan tahu atau pura-pura tidak tahu kalau mereka diperkosa di lokasi tersebut karena ruangan yang sangat gelap.

Baca juga: Sejumlah Kota di Jepang Minta Bantuan Pasukan Bela Diri untuk Bantu RS Tangani Pasien Covid-19

Klub lain yang diperkenalkan sumber misalnya Earl's Cafe, Platinum Six, Luce, Loose Luxe Lounge, Bar Lounge Nanako dianggapnya sangat buruk.

"Ada banyak toko yang menawar dan memasukkan yakuza ke banyak klub malam tersebut. Basis pelanggan juga jauh lebih buruk daripada klub kabaret Shimbashi," lanjutnya.

Karyawan dan manajer toko juga memiliki reputasi buruk dengan anak perempuan.

"Tempat-tempat itu bukan sistem yang menguntungkan, basis pelanggan tidak bagus, dan suasananya buruk, jadi lebih baik berhenti," kata dia.

Retorf, Sensor, Gaston, Valera, Rosse, Underbar, Ushigoro Bambina, dan Men's Esthetic Sweet adalah yang termurah di seri hiburan malam. Harganya hanya sekitar 3.500 yen.

Selain itu penyesuaian absensi juga ketat bagi para kabaret dan jika tidak ada janji temu atau sales akan disesuaikan dalam sekejap dan atau akan jadi sakit.

Bahkan untuk Retorf, penyesuaian kehadiran yang berafiliasi dengan klub ini sangat ketat selain basis pelanggan juga tidak bagus.

Ada pula klub malam seperti Valera sepertinya memiliki toilet yang kotor. Demikian pula Zero (Aplus).

Lebih menarik lagi ada perusahaan besar yang ikut investasi di klub malam tersebut.

"Ada perusahaan IT raksasa ikut aktif investasi di klub kabaret yang ada di Tokyo, demikian pula perusahaan suplimen besar Jepang juga ikut masuk di sana. Tentu tak ketinggalan perusahaan besar artis Jepang juga ikut investasi di dunia malam itu," papar sumber itu yang meminta tidak menyebutkan tiga nama perusahaan besar tersebut.

Baca juga: Adachiku akan Jadi Wilayah Kedua di Tokyo Jepang yang Melegalkan Pasangan Sejenis

Dengan demikian mereka juga punya kaitan dengan kalangan Yakuza Jepang di layar belakang yang tak terlihat kalangan umum.

Kasus klub malam juga beraneka ragam. Misalnya di Ebisu 38 ℃ (Sanpachi), ada kasus di mana seorang gadis dipaksa untuk minum Tequila sekaligus dan meninggal.

Velour Ebisu juga memiliki basis pelanggan yang sangat buruk dan sentuhan yang buruk.

Upah per jamnya sekitar 6.000 yen, tetapi penyesuaian kehadiran juga intens, dan jika tidak ada janji temu atau penjualan, upah per jam bisa diturunkan dengan tajam.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini