Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Makanan yang paling populer di Jepang adalah makanan yang dibawa pulang atau Takeout Gurume sebagai lambang utama tahun 2020 ini.
"Alasannya karena jumlah restoran yang menawarkan hidangan take out meningkat karena pengaruh virus corona baru, dan variasi hidangan pun semakin banyak," ungkap sumber Tribunnews.com Rabu ini (9/12/2020).
Hasil riset dilakukan oleh Guru Navi Soken, sebuah perusahaan riset untuk informasi tentang makanan, berdasarkan jumlah penelusuran di Internet dan kuesioner kepada konsumen hasilnya adalah Takeout Gurume.
Terpopuler kedua adalah anggur hijau Jepang atau "Shine Muscat", dan ketiga adalah "Daging alternatif" yang terbuat dari protein nabati. Demikian pula minuman non alkohol.
"Banyak restoran mulai melakukan upaya untuk mengamankan penjualan. Akibatnya, alasan pemilihan adalah karena variasi hidangan seperti take-out semakin lengkap telah meningkat dan metode penjualan baru seperti menjual sake berdasarkan berat telah muncul pula."
Menurut situs reservasi restoran "Guru Navi", jumlah toko yang memulai layanan take-out setelah penyebaran infeksi meningkat, dan lebih dari 70% toko yang berafiliasi juga melayani take-out.
Mihoko Ienaka dari Institut Penelitian Guru Navi berkata, "Ini adalah tahun di mana takeout berkembang pesat. Hal ini akan terus berakar sebagai budaya makanan Jepang."
Produk non-kontak dan adopsi wadah yang dapat digunakan kembali pada takeout berkembang, inisiatif baru berkembang, seperti memperkenalkan layanan yang memungkinkan staf penjualan dan pelanggan menerima produk tanpa kontak untuk mencegah infeksi, dan mengadopsi wadah yang dapat digunakan kembali untuk mengurangi limbah.
Layanan baru misalnya Kentucky Fried Chicken telah memperkenalkan loker untuk menerima produk take-out.
Untuk mengurangi kontak antara petugas dan pelanggan, KFC memulai pemasangan loker pada bulan Agustus dan mengoperasikannya di 5 toko di Tokyo, Kanagawa dan Saitama.
Konsumen dapat menerima produk dengan menyelesaikan pesanan dan pembayaran di aplikasi atau situs web smartphone dan kemudian memasukkan nomor yang ditentukan ke loker di toko.
Ini berarti bahwa pelanggan yang memesan melalui aplikasi, tidak perlu mengantri di toko, mengurangi kontak.
Di sisi lain, peningkatan take out menjadi perhatian karena meningkatnya jumlah sampah seperti wadah take out dan kertas kado.