"Itu membuat saya merinding," kata warga Pucon Cinthia Vega.
Baca juga: Tempat Terbaik Menyaksikan Gerhana Matahari Total yang Akan Terjadi Bulan Depan
Pembatasan Covid
Terlepas dari pembatasan pergerakan yang diberlakukan pihak berwenang untuk menekan penyebaran Covid-19, hampir 300.000 turin tiba di wilayah Araucania.
Lusinan ilmuwan amatir dan profesional memasang teleskop di lereng gunung berapi Villarrica, salah satu yang paling aktif di Chile, untuk mengamati fenomena saat bulan lewat di antara matahari dan Bumi.
Pada Juli 2019, sekira 300.000 orang muncul di gurun Atacama di utara Chile, rumah bagi beberapa observatorium, untuk melihat gerhana sebelumnya.
Pihak berwenang Chile khawatir bahwa gerhana akan menarik banyak orang.
Ada lebih dari 570.000 kasus virus corona di antara 18 juta populasi dengan hampir 16.000 kematian yang dikonfirmasi.
Kontrol ketat diumumkan untuk area di mana gerhana total akan terlihat, dengan pergerakan bebas dilarang baik sehari sebelum dan sesudah.
Baca juga: Tinggal di China, Pierre Roland Gerhana Idap Diabetes & Sempat Tak Sadarkan Diri, Ini Kondisinya
Gerhana Matahari bagi Masyarakat Adat
Fenomena ini sangat dinantikan di antara komunitas adat Mapuche Chile, kelompok terbesar di selatan negara itu.
Dalam budaya Mapuche, gerhana matahari menandakan kematian sementara, matahari selama pertempuran antara bintang dan kekuatan jahat yang dikenal sebagai "Wekufu".
"Penduduk asli dulu menyembah matahari," kata astronom Jose Maza kepada AFP pekan lalu.
Menurut ahli Juan Nanculef, orang-orang akan menyalakan api unggun dan menembakkan "batu dan panah ke udara" untuk membantu matahari dalam pertempuran melawan Wekufu.
Nanculef sebenarnya melakukan ritual saat gerhana matahari dan meminta alam untuk mengakhiri hujan dan membuatnya terlihat.
"Dulu 100 persen efektif," ujarnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)