TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar mengenai rencana pemerintah RI membuka hubungan diplomatik dengan Israel sontak bikin kaget.
Ramai-ramai di tanah air menolak kabar yang pertama kali dihembuskan oleh media Jerusalem Post itu.
Jerusalem Post menyebut Oman dan Indonesia kemungkinan akan menjadi negara berikutnya yang akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel dalam beberapa minggu mendatang.
Baca juga: Pimpinan DPR: Jika Masalah Palestina Belum Tuntas, Normalisasi Hubungan RI-Israel Tak Ada Maknanya
Sumber diplomatik mengidentifikasi Oman dan Indonesia sebagai dua negara yang pembicaraannya telah mengalami kemajuan dan dengan siapa normalisasi dapat diumumkan sebelum Presiden AS Donald Trump meninggalkan jabatannya pada 20 Januari 2021.
Kementerian Luar Negeri RI melalui Juru Bicaranya Teuku Faizasyah dengan keras membantah kabar tersebut. "Kemenlu tidak pernah berhubungan dengan Israel," ujarnya.
Faizasyah mengatakan, Indonesia terus memegang teguh posisinya terkait isu Palestina. Ia menuturkan RI tetap memegang prinsip 'Solusi Dua Negara'.
"Dalam menjalankan Politik Luar Negeri RI terkait isu Palestina, Kemenlu menjalankannya secara konsisten sesuai amanah konstitusi," tuturnya.
Ketua Bidang Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sudarnoto Abdul Hakim meminta pemerintah tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Baca juga: Meutya Hafid: Indonesia Tidak Akan Buka Hubungan Bilateral dengan Israel
MUI mendukung langkah pemerintah jika konsisten dalam menjalankan politik luar negeri Indonesia yang anti penjajahan.
"Bagi MUI adalah hak setiap negara di dunia ini mengakui dan membangun hubungan diplomatik dengan Israel. Akan tetapi, tapi Indonesia haruslah tetap konsisten dan konsekuen dengan identitasnya sebagai bangsa yang menentang dan anti penjajahan," ucap Sudarnoto.
Sudarnoto mengatakan penjajahan yang dilakukan Israel terhadap Palestina tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Menurutnya, perdamaian internasional tidak akan tercapai jika penjajahan yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina dibiarkan.
Baca juga: Presiden Iran Hassan Rouhani Tuduh Israel Ingin Picu Perang Besar di Timur Tengah
"Masyarakat dunia harus tahu bahwa keyakinan serta pandangan tegas bangsa indonesia tentang penolakan terhadap imperialisme manapun sudah menjadi salah satu prinsip pokok dari politik luar negeri Republik Indonesia sejak kita merdeka," tutur Sudarnoto.
MUI mengingatkan agar pemerintah tidak membuka hubungan diplomatik karena pertimbangan ekonomi.