Kamis pekan lalu, Kementerian Luar Negeri Israel di Yerusalem menggelar upacara menghormati para diplomat yang selama dua dekade terakhir bertugas di berbagai kota di Teluk.
"Perdamaian hari ini dibangun di atas hubungan pribadi yang telah kami bangun selama bertahun-tahun," kata seorang diplomat yang tidak disebutkan namanya pada upacara tersebut.
Pernyataannya dikirimkan Kemenlu Israel kepada The Times of Israel. Menlu Gabi Ashkenazi mengatakan “Abraham Accord” menguak kegiatan rahasia Israel selama dua decade terakhir.
“Ini saat yang tepat menyoroti mereka yang bekerja jauh dari perhatian,” kata Askhenazi. “Saya berharap dalam waktu dekat kami dapat mengungkapkan (sepenuhnya) kegiatan penting yang telah Anda lakukan untuk negara Israel. Anda adalah ujung tombak diplomasi Israel," pujinya.
Pengakuan Diplomat Menyaru Jadi Pebisnis
Dalam video berbahasa Ibrani tentang upacara yang diposting di Facebook oleh Kemenlu Israel, seorang diplomat yang tidak disebutkan namanya mengatakan, hari itu ia sulit membayangkan apa yang telah mereka lakukan di tempat tugasnya.
“Ini adalah misi yang paling menarik, menurut saya, yang ditawarkan oleh Kementerian Luar Negeri,” diplomat lain menambahkan.
Kementerian Luar Negeri menolak beberapa permintaan wawancara dan bahkan tidak mengizinkan publikasi nama-nama diplomat mana pun yang dihormati karena bertugas di Teluk, dengan alasan masalah keamanan.
Tetapi dalam percakapan pribadi, beberapa dari mereka mengungkapkan mereka memiliki kisah menarik untuk diceritakan.
Pengalaman di tahun-tahun mereka mengabdi secara diam-diam di dunia Arab. Beberapa di antaranya mungkin baru akan dipublikasikan beberapa tahun dari sekarang.
Cuplikan kisahnya, para diplomat di Teluk itu kerap beroperasi menggunakan identitas palsu. Seringkali berpura-pura menjadi pebisnis, kamuflase yang memungkinkan mereka membantu membangun hubungan perdagangan bersama dan mendorong inisiatif diplomatik.
"Para diplomat bekerja sebagian besar untuk menciptakan peluang komersial bagi bisnis Israel yang tertarik untuk mempromosikan hubungan perdagangan di kawasan itu, tetapi juga meningkatkan hubungan diplomatik antar negara," kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.
Bahkan dengan hubungan diplomatik yang sekarang terbuka, keahlian itu akan terus berguna, membantu hubungan perdagangan yang sedang berkembang.
“Kami juga dapat membantu komunitas bisnis Israel di masa depan, berkat keakraban kami dengan budaya bisnis dan perdagangan di Teluk,” kata seorang diplomat yang bertugas di UEA antara 2005 dan 2008.