TRIBUNNEWS.COM - Setelah resmi meninggalkan jabatan sebagai Presiden AS, Donald Trump sekeluarga berencana pindah ke resornya di Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida.
Dilansir CNN, sumber mengatakan, ibu negara Melania Trump bahkan berencana menyelinap ke Palm Beach menggunakan jet pada Jumat untuk melakukan renovasi akhir untuk resor mewah itu.
Hal itu dilakukan untuk memastikan rumah siap ditinggali sebelum dia dan suaminya, Trump, pindah pada 20 Januari tepat saat Presiden AS terpilih Joe Biden dilantik dan pindah ke Gedung Putih.
Sayangnya Trump mendapat sejumlah penolakan dari tetangganya di sana.
Pengacara yang berbasis di West Palm Beach, Reginald Stambaugh menulis kepada pejabat Palm Beach pada Selasa lalu.
Pihaknya mengatakan bahwa Trump melanggar perjanjian untuk pengunjung tetap di Mar-a-Lago.
Dilansir Vanity Fair, surat ini pertama kali dikabarkan oleh Washington Post.
Baca juga: Trump Disebut Berencana Gelar Acara Spektakuler saat Pelantikan Joe Biden Demi Rebut Perhatian
Baca juga: Pemimpin Tertinggi Iran: Lengsernya Trump Bukan Akhir dari Permusuhan Amerika Serikat
Tertulis bahwa beberapa tetangga Trump di Palm Beach dengan tegas menyatakan presiden sebaiknya mencari tempat tinggal lain.
Stambaugh sendiri mengatakan dia mewakili klien yang bermasalah dengan pagar pengaman di resor Trump.
Selain itu, menurutnya penggunaan Mar-a-Lago oleh Trump dapat merendahkan nilai properti milik tetangganya.
"Ini adalah tanggung jawab Dewan Kota untuk memperbaiki kesalahan ini dan memulihkan keselamatan dan keamanan lingkungan dengan menjunjung Perjanjian Penggunaan," tulis Stambaugh.
"Untuk menghindari situasi yang memalukan bagi semua orang dan memberikan waktu kepada Presiden untuk mengatur tempat tinggal lain di daerah tersebut, kami percaya Anda akan bekerja dengan timnya untuk mengingatkan mereka tentang parameter Perjanjian Penggunaan."
"Palm Beach memiliki banyak perkebunan indah untuk dijual dan tentunya dia dapat menemukan satu yang memenuhi kebutuhannya," lanjut surat itu.
Trump Disebut Melanggar Aturan Penggunaan Properti
Trump membeli bekas perkebunan Marjorie Merriweather Post pada tahun 1985 dan mengubahnya menjadi klub anggota satu-satunya pada 1993.
Tentu itu dilakukan untuk menghasilkan keuntungan.
Namun Trump wajib memenuhi sejumlah batasan jika mengubah properti pribadi menjadi ladang bisnis.
Batasan itu diatur oleh otoritas Palm Beach, antara lain maksimal hanya 500 anggota, aturan parkir dan lalu lintas kendaraan, hingga anggota klub tidak boleh tinggal di Mar-a-Lago selama sepekan berturut-turut.
Setelah beberapa kali memohon persetujuan atas evolusi properti di rapat dewan kota, Trump dan pengacaranya akhirnya setuju mematuhi aturan 21 hari tersebut.
Namun dia melanggar aturan karena sering tinggal di Mar-a-Lago selama menjabat sebagai presiden dan tampaknya klub itu akan menjadi rumah permanennya setelah meninggalkan Gedung Putih.
Hal inilah yang membuat tetangga dan penduduk sekitar Palm Beach kurang senang.
Tetangga Frustrasi dengan Trump
Tetangga di Palm Beach menjelaskan bahwa mereka frustrasi dengan taktik Trump.
"Ini sudah menjadi sirkus di sana selama empat tahun dan mereka muak dengan itu," kata seorang pemilik rumah Palm Beach kepada CNN.
Tetangga lain mengaku telah mengajukan potensi gangguan jika calon mantan presiden ini tinggal permanen di sana ke dewan kota dan wali kota selama bertahun-tahun.
Namun permohonan bantuan itu diabaikan karena Trump adalah presiden.
Beberapa hal yang dikeluhkan termasuk kemacetan lalu lintas dan kebisingan.
Tetangga itu menambahkan perpaduan penduduk Palm Beach yang lama dan kepribadian flash-and-cash dari Donald Trump: "Seperti minyak dan air, itu tidak bisa bercampur."
Selama 30 tahun terakhir, Trump beberapa kali bentrok dengan warga setempat salah satunya dia melanggar peraturan ketinggian tiang bendera raksasa miliknya.
Baca juga: Trump dan Biden Dinilai Sama Saja, Kebijakan Amerika Serikat Terhadap Iran Tak Akan Berubah
Baca juga: KALEIDOSKOP INTERNASIONAL 2020: Impeachment Donald Trump, Film Parasite hingga Virus Corona di Wuhan
"Sama sekali tidak ada teori hukum di mana dia dapat menggunakan properti itu sebagai tempat tinggal dan klub," kata Glenn Zeitz, pemilik rumah terdekat yang juga berjuangan melawan Trump, mengatakan kepada Washington Post.
"Pada dasarnya dia memainkan tangan mati. Dia tidak akan mengintimidasi atau menggertak orang karena kita akan berada di sana."
Selain perjanjian 1993 dengan kota, Trump juga menandatangani dokumen yang menyatakan hak pengembangan Mar-a-Lago kepada National Trust for Historic Preservation.
Menyatakan bahwa dia tidak dapat mengembangkan atau menggunakan Mar-a-Lago untuk tujuan apa pun selain penggunaan klub.
Namun Trump berulang kali mencoba keluar dari perjanjian.
Dia memandang kontrak, undang-undang, dan janji sebagai hal yang harus dipegang oleh orang lain, tetapi bukan dia.
"Tidak ada dokumen atau kesepakatan yang melarang Presiden Trump menggunakan Mar-a-Lago sebagai kediamannya," kata seorang jubir Organisasi Trump.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)