"Sekarang CDC telah menghubungi kami secara langsung, kami membagikan informasi yang diminta dengan badan tersebut sehingga mereka dapat bekerja dengan pejabat kesehatan setempat untuk melakukan penjangkauan ke setiap penumpang yang diyakini CDC berisiko untuk kemungkinan terpapar atau terinfeksi," kata pihak United Airlines.
CDC mengaku sedang mengumpulkan informasi tentang insiden itu untuk menentukan tindakan lebih lanjut.
Diketahui identitas pria tersebut dirahasiakan untuk melindungi privasinya.
Setidaknya ada dua orang yang menulis cuitan soal kematian penumpang pria ini.
Tampaknya mereka menjadi bagian dari insiden di pesawat itu.
Salah satunya, Shay Allen, mengatakan bahwa dia memperhatikan pria tersebut kesulitan bernapas saat naik ke pesawat.
Menurutnya maskapai tidak memeriksa suhu penumpang sebelum naik ke pesawat.
Selain itu, kata Allen, paramedis pesawat sempat mencoba melakukan pertolongan darurat kepada pria itu sebelum mendarat di New Orleans.
Allen mengatakan United Airlines tidak mengganti pesawatnya meski berpotensi terkena virus.
Baca juga: Studi Boeing: Suhu yang Tinggi Dapat Hilangkan Covid-19 di Dalam Pesawat
Baca juga: Vaksin Covid-19 Mulai di Gunakan di Beberapa Negara, Penerbangan Bakal Normal Kembali?
"Pada saat pengalihan, kami diberi tahu bahwa dia mengalami serangan jantung, jadi penumpang diberi opsi untuk mengambil penerbangan selanjutnya atau melanjutkan rencana perjalanan mereka," kata United Airlines.
Kini empat pramugari yang saat itu bertugas diisolasi di Los Angeles selama 14 hari, kata Taylor Garland, juru bicara Asosiasi Pramugari-CWA.
"Serikat pekerja kami terus memberikan dukungan kepada kru," kata Garland.
Negara bagian California belakangan mengalami lonjakan kasus infeksi Covid-19.
Otoritas merekomendasikan karantina selama 14 hari untuk pendatang dari luar negara bagian.
Los Angeles mengharuskan wisatawan mengisi formulir online perihal rekomendasi tersebut.
Tidak jelas apakah atau bagaimana kota akan memberlakukan karantina semacam itu.
Sebenarnya ini bukan pertama kalinya insiden kematian di pesawat terkait Covid-19.
Pada Juli, seorang wanita berusia 30-an meninggal karena Covid-19 dalam penerbangan dari Texas ke New Mexico.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)