TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan British American Tobacco (BAT) telah bergerak selangkah lebih dekat untuk memproduksi vaksin untuk virus corona (Covid-19).
Di mana vaksin yang rencananya akan segera diproduksi tersebut menggunakan bahan dasar tanaman tembakau.
Bahkan kini telah memenangkan persetujuan di Amerika Serikat (AS) untuk mulai melakukan pengujian pada manusia.
Perusahaan di balik merek rokok termasuk Lucky Strike, menyebut Administrasi Makanan & Obat AS telah memberikan izin untuk memulai studi klinis dengan sukarelawan dewasa.
Dilansir dari The Guardian, BAT memproduksi vaksinnya lewat anak perusahaannya di bidang farmasi, dan sudah berpengalaman memproduksi vaksin.
Perusahaan farmasi Kentucky BioProcessing (KBP), sebelumnya telah menangani pengobatan untuk Ebola dan juga mengembangkan vaksin flu musiman.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Uji Klinis Fase 3 Bisa Digunakan Asalkan Sudah Dapat Izin
Baca juga: Melanie Subono Akui Belum Percaya Vaksin Covid-19 yang Disiapkan Pemerintah
BAT juga mengatakan vaksinnya stabil pada suhu kamar, tidak seperti vaksin jab Pfizer / BioNTech yang diberikan di Inggris, yang harus disimpan dan diangkut pada sekitar -70 C.
Dr David O'Reilly, direktur penelitian ilmiah BAT, mengatakan:
“Beralih ke uji coba pada manusia dengan kandidat vaksin Covid-19 dan flu musiman kami adalah tonggak penting dan mencerminkan upaya besar kami untuk mempercepat pengembangan portofolio biologi kami yang baru muncul."
“Ini adalah teknologi vaksin nabati kami yang unik, yang bertindak sebagai inang yang cepat dan efisien untuk produksi antigen untuk berbagai penyakit."
"Yang memungkinkan kami membuat kemajuan ini dan menanggapi kebutuhan global yang mendesak akan perawatan yang aman dan efektif."
Vaksin BAT masih jauh tertinggal dari yang diproduksi oleh perusahaan obat besar seperti Pfizer, yang memberikan dosis di Inggris dan AS.
Tetapi jika dapat menghasilkan dosis dengan cepat dan dalam format yang stabil, dapat membantu proses vaksinasi global yang kemungkinan besar akan berlangsung selama bertahun-tahun.
Serta meningkatkan reputasi perusahaan yang lebih banyak mendapat kritik merusak kesehatan masyarakat, lantaran eksistensi produk rokoknya.
Baca juga: AS Beri Otorisasi Vaksin Moderna untuk Penggunaan Darurat di Negaranya