TRIBUNNEWS.COM - Tinggal menghitung jam saja 2020 segera berganti menjadi 2021.
Prancis dikabarkan akan mengerahkan 100.000 aparat polisi pada malam Tahun Baru untuk mencegah pesta dan memberlakukan jam malam demi memerangi penyebaran virus corona.
BBC menulis, selain dua hal di atas pengamanan ekstra ini juga bertujuan untuk menghentikan aksi pembakaran mobil yang kerap terjadi pada malam terakhir tahun.
Seperti diketahui, Prancis telah mengonfirmasi sekira 2,6 juta kasus positif Covid-19.
Baca juga: Libur Tahun Baru 2021, Jasa Marga: 150 Ribu Kendaraan Telah Tinggalkan Jakarta
Baca juga: Bacaan Doa Akhir Tahun 2020 dan Doa Awal Tahun 2021, Lengkap dengan Lafal Latin-Arti
Total infeksi virus corona Prancis bahkan masuk sebagai yang tertinggi kelima di dunia.
Seperti negara-negara Eropa lainnya, Prancis akan melarang perayaan Tahun Baru dan meredam acara Malam Tahun Baru di tengah pandemi.
Menteri Dalam Negeri Prancis GĂ©rald Darmanin telah menerapkan jam malam di pusat kota.
Darmanin memerintahkan agar kerumunan di pusat kota dan pinggiran kota flashpoint dibubarkan pukul 20.00 waktu setempat.
Baca juga: Ini Daftar Negara dan Wilayah yang Laporkan Varian Baru Virus Corona
Jalur Metro Ditutup
Sementara itu di Paris, setengah dari jalur metro akan ditutup pada malam hari.
Darmanin juga meminta penutupan transportasi umum yang lebih luas di seluruh negeri agar dipertimbangkan guna menekan penyebaran virus corona.
Meski kasus infeksi Covid-19 meningkat dan kekhawatiran atas varian baru virus corona yang lebih menular meresahkan warga, juru bicara pemerintah mengatakan, tidak perlu memberlakukan lockdown parsial untuk saat ini.
Selama menekan penyebaran Covid-19, Prancis telah memberlakukan dua lockdown nasional dan menutup bar, restoran hingga atraksi budaya hingga Januari 2021.
Baca juga: 5 Kasus Varian Baru Virus Corona dari Inggris Ditemukan di Jepang, 1 Positif di Prancis
Apa Rencana Malam Tahun Baru Prancis?