TRIBUNNEWS.COM - Arab Saudi membuka kembali wilayah udara dan perbatasan darat serta laut dengan Qatar, Senin (4/1/2021).
Keputusan ini mengakhiri perselisihan diplomatik selama tiga tahun antara Saudi dengan Qatar.
Dilansir Arab News, kesepakatan penuh diharapkan bisa ditandatangani dalam pertemuan puncak tahunan Pemimpin Dewan Kerjasama Teluk (GCC) di kota Alula di barat laut Saudi, Selasa (5/1/2021)
Acara itu akan dihadiri emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani.
Sheikh Tamim telah menerima undangan resmi dari Raja Saudi Salman ke KTT enam negara ini.
Empat negara Arab, Arab Saudi, UEA, Mesir, dan Bahrain kompak mengembargo Qatar.
Pemboikotan itu baik dari hubungan diplomatik, peradagangan, hingga perjalanan dari Qatar pada Juni 2017.
Keempat negara itu menuduh Qatar mendukung terorisme dan terlalu dekat dengan Iran.
Qatar berulang kali membantah tuduhan tersebut.
Pihaknya mengatakan tidak ada pembenaran yang sah untuk pemutusan hubungan.
Upaya mediasi dilakukan baru-baru ini dan dipimpin Sheikh Nawaf Al-Sabah, emir Kuwait.
Baca juga: Internasional Kecam Vonis Saudi Terhadap Aktivis Perempuan
Baca juga: Qatar dan Saudi Upayakan Damai Sebelum KTT Teluk
"Berdasarkan usulan Syekh Nawaf, disepakati untuk membuka batas wilayah udara dan darat serta laut antara Kerajaan Arab Saudi dan negara bagian Qatar mulai malam ini," kata Menteri Luar Negeri Kuwait, Sheikh Ahmad Al-Sabah, Senin (4/1/2021).
Penasihat khusus Gedung Putih sekaligus menantu Donald Trump, Jared Kushner, diperkirakan akan terbang ke Saudi untuk menyaksikan penandatanganan ini pada Selasa (5/1/2021).
Jared diperkirakan akan ditemani utusan Timur Tengah AS, Avi Berkowitz, dan Brian Hook, penasihat khusus Departemen Luar Negeri, lapor Reuters.
"Kami telah mengalami terobosan dalam keretakan Dewan Kerjasama Teluk," kata seorang pejabat senior pemerintahan Trump.
Berdasarkan perjanjian, keempat negara akan mengakhiri blokade Qatar.
Sebagai gantinya, Qatar tidak akan mengajukan tuntutan hukum terkait blokade tersebut.
Baca juga: Arab Saudi Buka Kembali Perbatasan dan Penerbangan Internasional
"Pada penandatanganan pada tanggal 5, kepemimpinan dari Dewan Kerjasama Teluk ditambah Mesir akan berkumpul untuk menandatangani kesepakatan yang akan mengakhiri blokade dan mengakhiri tuntutan hukum Qatar," kata pejabat AS itu.
"Ini terobosan besar. Blokade akan dicabut."
"Ini akan memungkinkan perjalanan antar negara serta barang. Ini akan mengarah pada lebih banyak stabilitas di kawasan," ujarnya.
Kabar rekonsiliasi Arab Saudi dan Qatar juga disambut baik pemerintah Turki.
Dalam pernyataannya, Kemenlu Turki mengatakan pembukaan perbatasan merupakan langkah penting untuk menyelesaikan perselisihan.
Kementerian juga memuji upaya Kuwait dan aktor internasional lainnya untuk mengakhiri krisis Teluk.
"Harapan kami adalah bahwa perselisihan ini akan diselesaikan secara lengkap dan permanen atas dasar saling menghormati kedaulatan negara dan sanksi lain terhadap rakyat Qatar akan dicabut secepat mungkin," kata pernyataan itu.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)