Itu karena bahkan orang yang kebal terhadap virus mungkin terpapar dan menularkannya ke orang lain.
"Ada kemungkinan bahwa seseorang mendapatkan vaksin tetapi masih bisa menjadi pembawa tanpa gejala," kata Analis Medis CNN Dr. Leana Wen, seorang dokter darurat.
"Mereka mungkin tidak menunjukkan gejala, tetapi mereka memiliki virus di saluran hidung sehingga jika mereka berbicara, bernapas, bersin, dan sebagainya, mereka masih dapat menularkannya kepada orang lain," tambahnya.
Mengingat pertanyaan yang belum terjawab ini, CDC mengatakan orang yang divaksinasi masih harus menggunakan "semua alat yang tersedia bagi kita" untuk menghentikan pandemi, termasuk memakai masker dan menjaga jarak setidaknya 1,5 meter dari orang lain.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)