TRIBUNNEWS.COM, BEIRUT – Jet-jet tempur Israel diduga menggelar serangkaian serangan udara ke sasaran di Suriah utara, Rabu (13/1/20210.
Laman berita Aljazeera mewartakan berdasar sumber mereka, sekurangnya 38 orang tewas akibat serangan ini. Sembilan di antaranya tentara Suriah.
Sisanya disebutkan anggota kelompok paramiliter. Aljazeera menyebutkan, sekurangnya terjadi 18 gelombang serangan udara di timur kota Deir Ez-Zorr hingga Al Bukamal di perbatasan Suriah-Irak.
Baca juga: Tanggapi Tekanan Amerika, Damaskus Takkan Usir Iran/Hizbollah dari Suriah
Baca juga: James Le Mesurier, White Helmets, dan Kiprahnya di Balik Konflik Suriah
Baca juga: AS dan Proksinya Terang-terangan Menjarah Emas Hitam Suriah
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mencatat, gelombang serangan udara itu yang terbesar sejak 2018.
Kelompok yang dijadikan target paramiliter Hizbullah Lebanon dan Brigade Fatimiyah, yang terdiri pejuang Afghanistan pro-Iran.
Israel tidak mengomentari informasi ini. Menurut LSM yang berbasis di London itu, seorang pejabat senior intelijen AS yang mengetahui operasi itu mengatakan aksi itu direncanakan di Washington.
Kepada kantor berita The Associated Press, sumber itu mengatakan sejumlah gudang di Suriah utara yang diduga digunakan kelompok yang didukung Iran, jadi target yang dihancurkan.
Informasi keterlibatan intelijen AS itu diduga ada kaitan dengan pertemuan Menlu AS Mike Pompeo dan Kepala Mossad Yosi Cohen di Washington, Senin (12/1/20021).
Pejabat AS, yang meminta identitasnya tak disebutkan menurut AP, rencana operasi dirumuskan Pompeo dan Cohen, sebagai bagian usaha menekan pengaruh Iran di Suriah.
Militer Israel dan juga Washington tidak segera berkomentar. Kantor berita negara Suriah SANA melaporkan serangan itu tetapi tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
"Pada pukul 1.10 pagi (23:10 GMT), musuh (Israel) melakukan serangan udara di kota Deir Ezzor dan wilayah Al Bukamal," tulis SANA, mengutip sumber militer.
“Hasil agresi saat ini sedang diverifikasi,” tambahnya. Sumber berita lokal DeirEzzor24 mengatakan sejumlah gudang dan situs milik milisi pro-Iran diserang di daerah itu.
"Mereka menembaki posisi Iran di Deir Ezzor," kata Omar Abu Laila, seorang aktivis yang berbasis di Eropa dari provinsi Deir Ezzor.
Serangan itu merupakan gelombang kedua aksi Israel di Suriah dalam waktu kurang dari seminggu. Serangan udara terakhir pada 7 Januari 2021 mengincar sasaran di Suriah selatan dan selatan Damaskus.