Pada pertengahan November, New York Times menerbitkan sebuah cerita, mengutip narasumber intelijen AS yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa al-Masri dibunuh oleh agen Israel bersama putrinya setelah tinggal di Iran selama bertahun-tahun.
Kementerian Luar Negeri Iran menolak klaim pada saat itu, dengan mengatakan media AS tidak boleh menjadi mangsa "pembuatan skenario gaya Hollywood oleh pejabat AS dan Israel".
Kementerian juga menuduh AS "Iranophobia" di tengah kampanye "tekanan maksimum" Trump.
Pompeo pada Selasa juga mengumumkan sanksi baru terhadap beberapa pejabat Iran dan hadiah 7 juta dolar Amerika untuk informasi tentang anggota Al-Qaeda, yang dia katakan diyakini berada di Iran yang diidentifikasi sebagai Muhammad Abbatay atau Abd al-Rahman al-Maghrebi.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)