Menteri Siti dan Menteri Koizumi sangat tersentuh dengan panggilan dari pemuda dan anak-anak dan mengundang para mahasiswa baik dari Minamata, Jepang dan Gorontalo, Sulawesi untuk menghadiri konferensi besar merkuri internasional November 2021 mendatang di Bali, yaitu Konferensi Keempat Para Pihak Konvensi Minamata.
Menteri Shinjiro Koizumi menekankan pentingnya tindakan generasi muda untuk mengatasi masalah lingkungan seperti pengelolaan merkuri.
Dialog Kebijakan Menteri diakhiri dengan diskusi menteri bilateral.
Menteri Siti Nurbaya merefleksikan perkembangan kerja sama lingkungan bilateral yang menggembirakan.
Menteri Siti meyakini, jika progres negosiasi Nota Kesepahaman saat ini terus berjalan dengan baik, maka implementasi kerja sama ke depan akan terstruktur dengan sangat baik namun cukup fleksibel.
Baca juga: Ramah Lingkungan, Pembangkit PLN Raih 4 Proper Emas dan 19 Proper Hijau dari KLHK
"Dengan segala kegiatan kerja sama baik besar maupun kecil yang terencana dengan baik dalam Plan of Action dan disertai dengan penataan implementasi secara tertulis pada tingkat detail yang sepadan, semua itu semestinya memudahkan implementasi dan mendorong kerjasama kita," ujar Menteri Siti.
Menteri Koizumi menyampaikan harapannya untuk memperdalam kerja sama khususnya di bidang perubahan iklim, sampah plastik laut, dan pengelolaan merkuri.
Terlepas dari tiga hal tersebut, Menteri Siti menyampaikan tentang topik promosi pariwisata di taman nasional dan kawasan konservasi lainnya.
"Saya telah melihat dengan mata kepala sendiri betapa taman nasional di Jepang begitu populer baik bagi wisatawan internasional maupun domestik. Sehubungan dengan itu, saya menantikan kegiatan kerja sama pada tahap kerja sama kita yang akan datang,"ujar Menteri Siti.
Menteri Siti mengharapkan hal yang sama dengan bidang kerja sama lainnya termasuk pencemaran lingkungan, pengelolaan limbah dan zat berbahaya, pengelolaan danau berkelanjutan, dan penegakan hukum lingkungan.