TRIBUNNEWS.COM - Joe Biden dan Kamala Harris telah resmi dilantik menjadi pasangan Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat pada Rabu (20/1/2021).
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Biden disumpah Ketua Mahkamah Agung, John Robets.
Di sampingnya ada sang istri, Jill Biden, yang memegang Alkitab saat Biden mengucapkan sumpah.
Biden disumpah menggunakan Alkitab milik keluarganya sejak 1893 dan digunakan selama pengambilan sumpahnya sebagai wakil presiden pada 2009 dan 2013 lalu.
Alkitab setebal 5 inci ini juga digunakan setiap kali Biden disumpah sebagai senator AS.
Baca juga: Janji Joe Biden setelah Dilantik Jadi Presiden AS, akan Hadapi Kebangkitan Supremasi Kulit Putih
Baca juga: Cabut Kebijakan Kontroversial Trump, Biden Teken Sederet Perintah Eksekutif di Hari Pelantikan
Bahkan mendiang putranya, Beau Biden, juga menggunakan Alkitab yang sama untuk bersumpah saat menjadi pejabat di Delaware.
Sebelumnya, Kamala Harris telah dilantik lebih dulu.
Harris dilantik oleh Sonia Sotomayor, orang Latin pertama yang mengabdi di Mahkamah Agung.
Suami Harris, Doug Emhoff, memegang Alkitab saat Harris mengambil sumpah.
Kamala Harris menjadi wakil presiden kulit hitam pertama di Amerika Serikat.
Mantan senator AS dari California ini juga merupakan orang pertama keturunan Asia Selatan yang terpilih menjadi wakil presiden.
Juga menjadi sosok wanita berpangkat tertinggi yang pernah menjabat dalam pemerintahan AS.
Pelantikan presiden kali ini terjadi di tengah krisis kesehatan dan wabah Covid-19.
Sehingga tidak banyak tamu undangan maupun kerumunan yang diizinkan datang melihat momen bersejarah ini.
Sebagai ganti kerumunan penonton, 200.000 bendera AS ditancapkan di National Mall.
Baca juga: Donald Trump Tinggalkan Sepucuk Surat untuk Joe Biden di Meja Oval Office, Apa Isinya?
Baca juga: Warga di Desa Thulasendrapuram India Bangga Kamala Harris Jadi Wakil Presiden Amerika Dampingi Biden
Bendera-bendera ini mewakili ribuan orang yang tidak bisa hadir karena pandemi Covid-19.
Setelah dilantik, Presiden AS Joe Biden pun menyampaikan pidato pertamanya di Capitol AS.
Dalam pidato pertamanya sebagai presiden, Biden mengatakan pada Rabu bahwa sumpahnya menandai hari "sejarah dan harapan."
Biden mengatakan negara telah "belajar lagi bahwa demokrasi itu berharga."
"Impian keadilan untuk semua tidak lagi akan ditangguhkan," imbuh Biden, dikutip dari AP.
Biden tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pendahulunya yang diwakili Mike Pence.
Adapun Donald Trump telah bertolak ke Florida dan melewatkan acara pelantikan itu.
Seperti janjinya, Biden langsung menandatangani sejumlah perintah eksekutif di hari pertama menjabat presiden.
Beberapa langkah itu berkaitan dengan pandemi Covid-19, lingkungan, imigrasi, dan etika.
Beberapa tindakan eksekutif itu membalikkan kebijakan Donald Trump, termasuk menghentikan larangan perjalanan dari negara-negara mayoritas Muslim.
Baca juga: Presiden Joe Biden Serukan kepada Warga Amerika untuk Bersatu
Baca juga: 10 Hari Masa Pemerintahan, Biden Diharapkan Mengambil Tindakan terhadap 53 Perintah Eksekutif
Sekaligus mengakhiri pembangunan tembok di perbatasan AS-Meksiko.
Dilansir The Guardian, Biden telah meresmikan perintah wajib masker dan jarak sosial di gedung federal dan tempat umum.
Setelah serangkaian kampanye hingga perdebatan hasil pemilu, Joe Biden bisa masuk Gedung Putih sebagai presiden resmi.
Presiden ke-46 dan ibu negara Jill Biden berjalan melalui barisan militer yang berjejer di jalan masuk Gedung Putih dengan bendera negara bagian AS.
Sebelumnya dia dan keluarganya mengakhiri iring-iringan parade dengan berjalan kaki singkat menuju ke Gedung Putih.
Biden dan istrinya, Jill Biden, serta anak dan cucu bergandengan tangan sembar berjalan.
Beberapa kali mereka tampak melambaikan tangan ke arah kerumunan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani/Tiara Shelavie/Srihandriatmo Malau)