Penentu Program Pembunuhan Menggunakan Drone
Setelah menjabat sebagai Wakil Direktur CIA, Haines diangkat sebagai Wakil Penasihat Keamanan Nasional (DNSA). Lagi-lagi ia wanita pertama yang memegang posisi itu.
Selama tahun-tahun membantu Obama di Gedung Putih, Haines bekerja sama dengan John Brennan, menentukan kebijakan "pembunuhan terarah" ekstra-yudisial menggunakan drone.
Newsweek melaporkan Haines kadang-kadang dipanggil di tengah malam untuk mengevaluasi apakah tersangka teroris dapat "dieliminasi secara sah" oleh serangan pesawat tak berawak.
Program pembunuhan menggunakan drone era Obama ini dikritik ACLU karena gagal memenuhi norma hak asasi manusia internasional.
Haines berperan penting dalam membangun kerangka hukum dan pedoman kebijakan untuk serangan pesawat tak berawak, yang menargetkan tersangka teroris di Somalia, Yaman, dan Pakistan.
Tapi menurut kelompok hak asasi manusia, serangan itu menimbulkan efek pembunuhan warga sipil tidak bersalah serta melanggar norma hokum internasional.
Kelompok penentang perang drone mencatat Avril Haines menghapus kriteria minimum bagi seorang individu untuk jadi target tindakan mematikan.
Pedoman serangan drone itu dinilai pembunuhan warga AS tanpa proses hukum.
Haines selama pemerintahan Obama juga dinilai mendukung strategi "Pivot to Asia", strategi perang menargetkan jatuhnya kepemimpinan Korea Utara.(Tribunnews.com/CNN/Politico/Wikipedia/xna)